Sabang, suami Canano korban pembunuhan di Dusun Ratte Desa Palipi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat menyerahkan diri ke Polsek Sendana.
"Anggota kami bertemu Sabang di tengah perjalanan. Anggota bermaksud menjemput ke kampungnya di Ratte Polman sementara Sabang bermaksud ke Kantor (Polsek Sendana)," ungkap AKP Alwi Sahri, Kapolsek Sendana ketika ditemui usai mengikuti resepsi pernikahan putra Bupati Majene, Ahad 9 Desember.
Pengakuan Sabang ke polisi, seperti dituturkan Alwi, dia meninggalkan rumahnya menuju tempat kerjanya sebagai petani di Ratte Polman. Setelah di kampungnya, dia menerima kabar sedang dicari polisi.
"Dia mendatangi kantor polisi karena mendengar kabar dari tukang ojek bahwa dia dicari polisi. Dia histeris seperti kerasukan setelah mengetahui istrinya telah meninggal," kata Alwi.
Alwi juga menyebutkan ada indikasi terjadinya cinta terlarang dalam rumah tangga korban.
"Seperti perselingkuhanlah," sebut Alwi mencoba mencari kata yang pas.
Asumsi sementara, polisi belum menemukan keterlibatan Sabang dalam kasus terbunuhnya Canano, istrinya.
"Dari hasil pemeriksaan belum ada bukti yang bisa menyeret Sabang sebagai tersangka. Tapi kita masih kembangkan penyidikan," tuturnya.
Alwi menyebutkan, pengembangan penyidikan atas kasus pembunuhan yang menimpa Canano (35) kini mengarah kepada dua orang yang diduga punya hubungan khusus dengan korban. Namun Alwi belum mau mengungkap identitas dua orang tersebut dengan alasan kelancaran kepentingan penyidikan.(rizaldy)