Mamuju, mandarnews.com – Kementerian Dalam Negeri merilis data inflasi provinsi se-Indonesia. Sulbar tercatat sebagai daerah dengan inflasi terendah seluruh Indonesia, yakni 3,89 persen.
Merespon itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengapresiasi atas keberhasilan Tim TPID Sulbar dalam melakukan pengendalian inflasi pada bulan Maret 2023.
“Keberhasilan ini, merupakan buah dari kecermatan Tim dalam membaca trend inflasi kita,” ujar Akmal Malik, Rabu , (5/4/23)
Akmal Malik mengatakan, Capaian itu juga berkat koordinasi dengan BPS yang terus memberi masukan terkait Survei Biaya Hidup jenis ikan. Melalui masukan itu Pemprov dapat melakukan intervensi spesifik yang dilakukan Dinas Perikanan Provinsi Sulbar pada bulan maret yaitu dropping 1 ton ikan cakalang dan 1 ton ikan layang ke pedagang di pasar telah mengubah fenomena musiman dua tahun terakhir yaitu biasanya inflasi komoditas ikan setiap menjelang ramadhan.
“Kita berterima kasih kepada BPS Sulbar, karena yang kita lakukan tersebut adalah memanfaatkan masukan dari BPS. Kedepan, kita berharap masing-masing pemerintah kabupaten juga dapat memanfaatkan informasi statistik dari BPS dan Data Desa Presisi untuk perencanaan kebijakan penanganan penanganan inflasi yang lebih efektif,” ujar Akmal Malik.
Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, posisi inflasi Sulbar saat ini bagian dari upaya yan dilakukan PJ Gubernur Sulbar bersama seluruh kepala kepala OPD.
“Saya berterima kasih atas upaya teman-teman semuanya. Terutama yang mengelola pangan,” ujar Idris
Namun , Muhammad Idris berharap posisi Sulbar saat ini dapat dipertahankan. Salah satunya dengan melakukan berbagai strategi seperti operasi pasar, hingga pasar murah.
“Apalagi ini menjelang Idul Fitri. Kita juga intervensi pangan yang mempengaruhi inflasi,” tandasnya.(rls)