Majene, mandarnews.com – Bupati Majene, Fahmi Massiara melakukan pertemuan dengan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas rencana rasionalisasi tenaga honorer di Ruang Pola Kantor Bupati, Senin 6 Maret 2017.
Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Majene menampilkan dalam rapat tersebut data secara detail tenaga honorer di Majene. Jumlah tenaga honorer mengalami peningkatan drastis pada hampir seluruh OPD.
Berdasarkan rekapitulasi honorer pada OPD tahun 2016 meningkat drastis pada tahun 2017. Pada tahun 2016 jumlahnya 1.465 dan meningkat pada tahun 2017 sebanyak 2.565 tenaga honorer.
Hingga saat ini, ribuan tenaga honorer tersebut belum dapat SK dari Bupati. Pasalnya, masih terdapat tenaga honorer belum melaksanakan kewajibannya secara maksimal. Sehingga Fahmi Massiara berencana akan merasionalisasi agar honorer malas tidak membebani APBD.
“Sebelum saya tanda tangan SK, saya mau bertemu dulu (dengan tenaga honorer). Yang jelas, kita tidak boleh menoleh kebelakang, kita harus perbaiki ini semua kedepan,” kata Fahmi Massiara.
Rencana kedepan, Pemkab Majene akan melakukan pengkajian seputar rencana rasionalisasi tersebut. Selain itu, akan dilakukan pemetaan honorer agar tidak menumpuk pada satu OPD tertentu.
Sementara itu, gaji tenaga honorer di Majene menghabiskan anggaran APBD hingga Rp 12 miliar. Penggajian tenaga honorer tersebut berdasarkan SK Bupati tahun 2016 mempunyai range tertentu.(Irwan)
Berikut daftarnya
- Tenaga administrasi dari kisaran Rp. 50 ribu – Rp.350 ribu
- Driver Rp 250 – Rp. 450 ribu
- Pembersih kantor dan penjaga malam Rp. 100 – Rp. 500 ribu,
- Penegak Perda (POL PP) dan pekerja pemadam kebakaran Rp. 400 ribu
- Pengairan cipta karya dan lainya Rp.150 – Rp. 250 ribu
- Pengawasan LLAJ dan pemungut retribusi Rp. 100 – Rp. 125 ribu
- Operator komputer Rp.50 ribu – Rp 350 ribu
- Pengelola perpustakaan Rp, 150 ribu
- Tenaga operasional mess Rp. 1.1 juta – Rp. 1.65 juta
Berikut rekapitulasi tenaga honorer pada OPD :