Sampah yang berserakan di samping kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Majene, meresahkan pihak RSUD dan pengunjung di RSUD tersebut. Sampah itu menumpuk lantaran pengangkutan sampah yang tidak berjalan dengan rutin oleh Dinas Perumahan, Pemukiman dan Kebersihan (Disperkimber).
Berdasarkan pantauan Mandar-news.com, Selasa (27/10/2015), sampah terlihat menumpuk dan berserakan di samping kamar jenazah. Truck sampah yang disediakan Disperkimber terlihat sudah penuh dan terdapat sampah yang dikerumungi lalat disamping dua truck sampah yang sudah tidak mampu lagi menampung sampah dan mengeluarkan bau
tidak sedap ini.
Sampah ini berasal dari para pengunjung rumah sakit yang dikumpul petugas kebersihan RSUD kemudian membuangnya di samping truck sampah. Hal ini dilakukan karena truck sampah sudah tak mampu lagi menampung.
Asis, salah satu pegawai RSUD mengeluhkam kondisi ini, pasalnya, sampai saat ini sampah yang berserakan ini belum diangkut oleh Disperkimber Kabupaten Majene.
"Sudah sekitar satu bulan ini sampahnya belum diangkut dan bau sampah ini cukup menggangu," kata Asis.
Penumpukan sampah ini terjadi karena volume sampah RSUD yang tinggi dan terlambat diangkut amrol truck sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah.
Kepala Disperkimber Majene, Efendi Gasong mengatakan, penumpukan sampah di RSUD disebabkan oleh kurangnya kerja sama dengan pihak RSUD.
"Memang begitu bertumpuk karena kurang jalinan komunikasi, apa salahnya kalau kita dihubungi kalau ada lagi keterlambatan, jangan supir ditelpon karena supir banyak sekali kerjanya," ujarnya
Selain itu, Efendi juga menilai pihak RSUD kurang serius menangani persoalan sampah miliknya. "Harus dia kerja sama dengan kami , jangan kami yang serius mereka tidak ada yang serius supaya punya respon juga kalau kami aktif, jangan kami sendiri saja, karena kami tidak terima gaji dari sana," tegas Efendi Gasong.
Penumpukan sampah ini diakui Efendi Gasong bahwa tugas Disperkimber untuk mengangkut sampah tersebut, namun belum seimbang antara peralatan dan kapasitas yang harus diangkat karena cuma satu amrol atau mobil penarik truck sampah sedangkan jumlah truck sampah yang disebar di kabupaten Majene mencapai 16 truck sampah.
"Wewenangnya kami disini yang mengangkut tapi dia juga harus memperhitungkan volume sampah dia dengan pelayanan kami bukan berarti serta merta kami apa lagi dalam kompleks, tau kompleks? suatu kawasan, kita masuki itu, boleh diakatan bukan tempat umum itu," jelas Efendi.
"Dia (RSUD) harus juga memberikan suatu perhatian yang lebih dan ekstra terhadap itu supaya kita ini saling enaklah mengatasi suatu masalah," katanya.
Hingga saaat ini, sampah masih berserakan di samping kamar jenazah dan bahkan nyaris menutupi jalan masuk pada pintu belakan RSUD. Pihak RSUD berharap, Disperkimber segera mengangkut sampah tersebut karena sudah sangat meresahkan karena mengeluarkan bau tak sedap dan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. (Irwan)