Rapat Sekpov Sulbar dan rekanan.
Mamuju, mandarnews.com – Pembayaran Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Sulawesi Barat (Sulbar) nampaknya bakal segera meninggalkan sistem pembayaran konvensional (tunai) dan beralih ke digital.
Hal itu disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Muhammad Idris, usai melakukan rapat bersama seluruh Samsat provinsi dan kabupaten di Mamuju, Rabu (12/7).
“Tidak boleh ada toleransi lagi. Perintah Pak Gubernur, semua Samsat harus Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), tidak ada penerimaan tunai,” kata Idris.
Menurutnya, pembayaran via digital bakal memudahkan masyarakat melakukan pembayaran.
Meski begitu, untuk menuju digitalisasi, Idris menyebut sejumlah instrumen kerja harus baik, misalnya teknologi dan sumber daya manusia (SDM).
“Misalnya Samsat harus memperbaiki Qris, kemudian komunikasi internal di Samsat harus sepakat dengan semua komponen yang ada seperti dari kepolisian, Samsat, dan Jasa Raharja harus satu bahasa,” ujar Idris.
Ia menyampaikan, berdasarkan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Sulbar termasuk daerah yang tidak taat GNNT.
Dengan pembayaran non tunai, akan ada banyak manfaat yang didapat. Selain lebih praktis, tentunya transaksi non tunai dapat menjadi upaya meminimalisir, bahkan mencegah tindakan yang dapat merugikan.
“Sebab, transaksi non tunai memberikan pencatatan transaksi mutasi kas yang sistematis dan lengkap antara si pengirim dan penerima, maka peluang oknum untuk melakukan tindak kejahatan juga akan semakin sempit,” tutup Idris. (rls)
Editor: Ilma Amelia