Kabid Kedaruratan dan Logistik, Iyan Lebok
Mamasa, mandarnews.com – Pasca tanggap darurat dicabut, Badan Nasional Pencegahan Bencana Daerah (BNPBD) Kabupaten Mamasa meminta warga Desa Batangnguru Kecamatan Sumarorong untuk tetap waspada.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Iyan Lebok saat dikonfirmasi Kamis (14/3/2019) mengatakan, tanggap darurat telah dicabut.
“Ada 24 rumah penduduk mengalami rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 9 rumah lainnya rusak ringan. Sedangkan untuk fasilitas umum terdapat 2 bangunan Sekolah Dasar (SD) yang rusak berat, 5 unit turbin rusak berat, 2 unit jembatan rusak berat, dan 4 unit saluran air bersih rusak berat,” ujar Iyan Lebok.
Areal pertanian masyarat juga tidak luput dari dampak bencana. Tercatat, persawahan seluas 18 hektar dan perkebunan seluas 22,5 hektar mengalami rusak berat.
“Selain itu, ada juga 1 unit gilingan gabah warga yang hanyut terbawa air dan 10 ekor ternak besar yang dinyatakan hilang,” sebut Iyan Lebok lagi.
Namun, Iyan Lebok mengaku tak tahu mengenai jumlah konversi kerugian dalam bentuk uang karena pihaknya hanya memiliki data kerusakan.
“Kita bersyukur sebab tidak ada korban jiwa akibat bencana ini. Tapi seorang warga yang mengalami luka berat masih dirawat di Puskesmas Sumarorong,” tukas Iyan Lebok.
Hingga saat ini, jumlah pengungsi sebanyak 207 jiwa, yaitu 101 jiwa laki-laki dan 106 jiwa perempuan. Titik pengungsian sendiri terbagi menjadi 17 titik.
“Saat terjadi bencana, kami ingin mendirikan tenda pengungsian. Namun, warga lebih memilih mengungsi ke rumah-rumah warga yang lain. Jadi, bantuan yang masuk ke posko bencana disalurkan ke titik pengungsian warga,” terangnya.
Meskipun saat ini tengah dalam masa pemulihan darurat pasca bencana, tapi ia tetap meminta kepada warga Desa Batangunguru agar tetap waspada mengingat curah hujan masih sangat tinggi.
Ada tiga desa yang mesti tetap waspada ketika hujan terus menerus, yaitu Desa Batangnguru, Desa Batangnguru Timur, dan Desa Banea karena memiliki tanah yang labil, diapit oleh dua gunung yang tinggi, dan memiliki aliran sungai paling rendah yang dekat dengan pemukiman warga.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mamasa Yosep menuturkan, semenjak tanggap darurat dicabut tanggal 10 Maret lalu, pihaknya masih menyalurkan bantuan pakaian kepada warga.
“Bantuan yang mendasar untuk warga telah disalurkan sejak tanggal 8 Maret lalu. Kami menyalurkan bantuan sesuai dengan assesment atau data dengan istilah siapa mendapat apa,” beber Yosep.
Jumlah personil Tagana yang diturunkan untuk membantu pendistribusian bantuan adalah 18 orang yang bekerja sama dengan BNPBD Kabupaten Mamasa.
Laporan : MG-2
Editro : Ilma Amelia