Penampilan tarian Sibaliparri’ gabungan beberapa sanggar, mahasiswa, dan pelajar dalam pembukaan Festival Sipamandar tahun 2024.
Majene, mandarnews.com – Opening ceremony Festival Sipamandar Tahun 2024 bertajuk Jejak Pelayaran Jalur Rempah baru saja dimulai, Rabu (11/9) malam di Lapangan Betteng, Pamboang.
Pelaksanaan festival ini dirangkaikan dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah penampilan tari Sibaliparri’ hasil kolaborasi beberapa sanggar tari, mahasiswa, dan pelajar tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Tarian Sibaliparri’ dengan total penari sebanyak 100 orang (80 penari wanita dan 20 penari pria) ini tampil memukau dan berhasil menghibur masyarakat setempat.
Tiga penata tari, yaitu Andi Firda, Emi Azis, dan Siti Hardianti mengatakan, adapun konsep tari Sibaliparri hasil kolaborasi ini menceritakan tentang keluarga pesisir atau nelayan.
Saat suaminya berangkat melaut, sembari menunggu wanita-wanita Mandar melakukan berbagai aktivas sehari-hari, seperti membuat makanan tradisional dari singkong atau disebut jepa dan manette’ atau membuat sarung sutra Mandar yang nantinya bisa dijual.
Selain menceritakan kesetiaan para wanita yang menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan suaminya dari melaut, tarian ini juga menceritakan kekompakan para pelaut ulung Mandar.
“Itulah beberapa nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam tarian Sibaliparri ini yang pada intinya (adalah) kekompakan, kesetiaan, dan semangat yang sama dimiliki antara para pria dan wanita yang ada di tanah Mandar ini. Semangat dalam bekerja dan membangun ekonominya antara pria dan wanita yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi,” jelas Andi Firda lebih jauh.
Andi Firda berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut di Majene, mengingat banyak pemuda-pemudi yang memiliki bakat dalam menari.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Majene Ahmad Djamaan menyampaikan, kegiatan ini bermaksud untuk menumbuhkan kebanggaan akan jati diri masyarakat Mandar Majene sebagai bagian tak terpisahkan dari jaring interaksi budaya jalur rempah.
“Tema ini diangkat untuk media penyebarluasan puncak kejayaan wilayah Nusantara sebagai daerah penghasil rempah dunia dan menjadi bagian penting jalur rempah dunia,” ujar Ahmad Djamaan.
Melalui festival ini, lanjutnya, juga akan disebarluaskan kebanggaan masyarakat Mandar Majene yang menjadi bagian penting jalur rempah Nusantara melalui teknologi perahu tradisional dengan kekuatan dan keterampilan pelaut Mandar. (Ptr)
Editor: Ilma Amelia