Bersama Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa di pembukaan Pameran Pembangunan, Senin (4-3-2019) malam.
PASANGKAYU, mandarnews.com — Pameran pembangunan dalam rangka hari jadi Kabupaten Pasangkayu ke 16 resmi dibuka oleh Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa, Senin (4/3/2019).
Kegiatan yang berlangsung malam hari di depan kantor Bupati Pasangkayu ini, dihadiri pula oleh Wakil Bupati Pasangkayu Muhammad Saal, Sekkab Pasangkayu Firman,
Hadir juga Ketua DPRD Pasangkayu Lukman Said, Wakil Ketua I DPRD sekaligus sesepuh Kabupaten Pasangkayu Yaumil Ambo Djiwa, Wakil Ketua II DPRD Pasangkayu Musawir Az Isham,
Serta para pimpinan Forkopimda, para pimpinan OPD, para pimpinan perbankan dan perusahaan swasta lainya, serta ribuan masyarakat Pasangkayu.
Dalam perayaan hari jadi Pasangkayu tahun ini, Pemkab Pasangkayu mengangkat tema ‘ Pasangkayu-Ku’. Tema ini merupakan usulan langsung Bupati Agus Ambo Djiwa.
Saat sambutan di pembukaan pameran pembangunan, Ia menjelaskan bahwa tema itu meski sederhana namun memiliki makna sangat dalam.
Tema itu bertujuan untuk menggugah hati semua masyarakat Pasangkayu agar benar-benar merasa memiliki Pasangkayu.
Rasa memiliki dalam artian adanya rasa mencintai serta rasa untuk menjaga kebersamaan dan persatuan didalam kondisi masyarakat yang beragam.
Dengan adanya rasa kecintaan, maka akan menimbulkan keinginan secara ikhlas dari semua pihak untuk barpartisipasi serta mendorong kemajuan kabupaten ini.
Ditegaskanya ‘Pasangkayu’ sedianya bukan hanya sebuah nama, namun merupakan suatu simbol pemersatu, simbul kekuatan, sehingga harus tertanam kuat dihati masing-masing masyarakat yang mendiami kabupaten yang Ia perjuangkan pembentukannya ini.
“ Dengan adanya ‘ Pasangkayu’ dihati tiap-tiap masyarakat, maka diharapkan timbul rasa untuk menjaga dan rasa memiliki bersama. Apa yang telah dibangun itu mesti dijaga bersama dirawat bersama sebab itu bukan milik siapa-siapa tapi milik kita semua” terangnya.
Sambung dia, ‘ Pasangkayu-Ku’ juga sekaligus menggambarkan bagaimana proses perjuangan pembentukan kabupaten paling utara Sulbar ini. Kata dia, perjuangannya tidak hanya dilakukan oleh segelintir orang, tapi melibatkan semua pihak dan masyarakat Pasangkayu.
“ Kita mengambil tema ‘ Pasangkayu-Ku’ artinya apa, kita ingin mengenang Pasangkayu lebih mendalam, kita ingin mengetahui Pasangkayu secara hakiki, kita ingin menterjemahkan Pasangkayu yang lebih luas,” jelasnya.
“Sehingga ‘Pasangkayu’ bisa tertanam dilubuk hati kita yang paling dalam. Sehingga bisa jadi pengikat dan pemersatu bagi kita semua” tambah Bupati. (Ardi)