Dandim 1402/Polman, Ikhwan Arifin, ketika menerima perwakilan masyarakat Lenggo.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Puluhan warga Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, mendatangi Komando Distrik Militer (Kodim) 1402/Polman untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi jalan menuju desa mereka yang tak kunjung dibangun, Senin (22/12/2025).
Warga Lenggo berharap ada solusi nyata atas persoalan infrastruktur yang telah mereka rasakan selama puluhan tahun.
Tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Desa Lenggo rela menempuh perjalanan sekitar tiga jam, meski diguyur hujan, demi menyampaikan langsung keluhan yang selama ini belum menemukan titik terang.
Padahal, berbagai jalur telah ditempuh warga, termasuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar beberapa waktu lalu.
Desa Lenggo diketahui berada di wilayah pegunungan dan dihuni sekitar 1.600 jiwa yang tersebar di enam dusun. Sejak puluhan tahun silam, desa tersebut belum tersentuh infrastruktur jalan yang memadai, sehingga aktivitas ekonomi dan mobilitas warga sangat terbatas.
Salah seorang tokoh pemuda Desa Lenggo, Kasman, mengaku terharu karena aspirasi warga akhirnya diterima langsung oleh Komandan Kodim 1402/Polman, Letkol Inf Ikhwan Arifin.
Kasman menyebut, sejak Desa Lenggo berdiri, bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka, masyarakat belum pernah menikmati akses jalan yang layak.
āKami sangat berterimakasih bisa diterima langsung oleh Bapak Dandim. Sejak dulu sampai sekarang, Desa Lenggo belum memiliki akses jalan yang memadai,ā kata Kasman.
Ia menjelaskan, buruknya akses jalan berdampak luas pada kehidupan warga. Hasil panen masyarakat sering kali tidak dijual karena sulitnya transportasi. Harga material bangunan menjadi mahal, bahkan bisa dua kali lipat, akibat tingginya biaya angkut ojek.
Tak hanya itu, tambah Kasman, kondisi jalan juga berdampak serius pada akses pelayanan kesehatan.
“Dalam kondisi darurat, pasien atau warga sakit kerap harus ditandu melewati jalan setapak karena kendaraan tidak dapat masuk ke wilayah mereka. Kondisi tersebut bahkan kerap viral di media sosial,” ujar Kasman.
Ia juga mengungkapkan peristiwa memilukan yang pernah dialami warganya. Seorang ibu hamil diceritakan sempat kehilangan bayinya akibat sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan. Cerita tersebut membuat suasana audiensi haru dan mengundang empati.
āKami juga warga Indonesia. Kami ingin hidup layak seperti anak-anak Indonesia lainnya,ā ucap Kasman dengan suara bergetar.
Dari empat perwakilan warga yang menyampaikan aspirasi, seluruhnya berharap pemenuhan akses jalan bagi masyarakat Desa Lenggo.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa Lenggo, Ikram, menyampaikan jika kedatangan warga ke Kodim dilakukan dengan harapan adanya solusi melalui keterlibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
āKami datang ke Kodim karena berharap ada jalan keluar. Kami melihat banyak pembangunan yang berhasil lewat program TMMD dan Karya Bakti TNI. Hasilnya sangat dirasakan masyarakat,ā tutur Ikram.
Audiensi tersebut menjadi perhatian tersendiri karena baru pertama kalinya warga mendatangi Kodim 1402/Polman untuk mengadukan persoalan infrastruktur jalan. Hal ini mencerminkan besarnya harapan masyarakat agar aspirasi mereka mendapat perhatian lebih luas.
Menanggapi aspirasi tersebut, Letkol Inf Ikhwan Arifin menyampaikan empati dan apresiasi atas perjuangan warga seraya menegaskan bahwa Kodim terbuka menerima aspirasi masyarakat sebagai bentuk kepercayaan kepada TNI.
āKedatangan Bapak hari ini menunjukkan harapan besar agar persoalan ini bisa didengar. Kami menerima ini dengan penuh empati,ā tukas Letkol Inf Ikhwan Arifin.
Beliau mengemukakan, pihaknya akan menginventarisasi seluruh aspirasi yang disampaikan warga serta mengomunikasikannya dengan pemerintah daerah dan pihak terkait, agar persoalan akses jalan Desa Lenggo dapat memperoleh perhatian dan solusi yang tepat. (rls)
Editor: Ilma Amelia
