Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Rusli.
Mamasa, mandarnews.com – Dalam rangka penerapan kurikulum Merdeka Belajar di jajaran pendidikan Kabupaten Mamasa. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, menginginkan agar pemahaman akan ajaran Kitab suci pada Agama dan Kepercayaan yang masing-masing dianut, diutamakan atau lebih dikupas lagi agar anak Didik sedini mungkin lebih paham dan tahu maknanya serta manfaat akan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui sebelumnya, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kurikulum Merdeka ialah kurikulum yang dimaksudkan untuk mengasah minat serta bakat anak sejak dini dengan fokus pada materi esensial, pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Mamasa, Rusli mengatakan apabila ajaran kitab suci masing-masing agama yang dianut secara terus menerus diajarkan kepada anak-anak maka jelas mereka akan menghafalnya secara otomatis, baik dihafal secara teori maupun dihafal dalam maksud diterapkan dalam kehidupannya.
“Dalam penerapan Pancasila kita lebih fokus dulu pada sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan selaras dengan hal tersebut,” kata Rusli saat dikunjungi di rumahnya, Minggu (11/6).
Rusli menerangkan, kepribadian, karakter serta mental anak itu sangat melekat dengan Agama.
“Jadi Dinas pendidikan pada tahun ajaran mendatang akan mengharuskan guru setiap guru agama itu dengan penerapan profil Pancasila mewajibkan semua anak didik itu memahami kitab sucinya sesuai dengan agama dan keyakinan mereka masing- masing,” pungkas Rusli.
Menurutnya, dalam Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas. Namun, juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila.
“Kita ingin anak generasi masa depan Kabupaten Mamasa ini bukan hanya sekedar bisa memahami dan membaca ajaran agama mereka namun bisa juga lebih lagi pada penerapan ajaran kitab suci tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ujarnya.
Lanjut Rusli, meskipun hal itu sudah ada yang nampak dari sekian anak karena berkat didikan baik dari guru agama dan mungkin saja orang tua mereka masing-masing, namun Pemerintah ingin lebih lagi atau memaksimalkan lagi.
“Hal ini saya sangat tekankan karena jika anak tidak diajarkan sedini mungkin tentang pemahaman dan cara menerapkan dalam kehidupan sehari-hari akan ajaran ayat kitab suci agama masing-masing maka dampaknya seperti pada anak yang tidak menghargai orangtua, malas bekerja dan bahkan bisa berbuat yang jahat jika tidak diberikan ajaran tersebut sedini mungkin,” imbuhnya.
Ia pun berharap, ke depan mutu pendidikan di Kabupaten Mamasa bisa lebih meningkat dan lebih khusus akan penerapan profil pancasila pada kurikulum merdeka ini.
(Yoris)