
Suasana Pembelajaran di MTsN 1 Majene dengan Protokol Kesehatan yang Ketat, Senin (23/11/2020)
Majene, mandarnews.com – Dengan protokol kesehatan yang ketat, Madrasah Tsanawiah Negeri (MTsN) 1 Majene mulai melaksanakan sekolah tatap muka.
Menurut Kepala MTsN 1 Majene, Ismail Saleh, hal ini dilakukan karena banyaknya orang tua murid yang berkeinginan untuk melaksanakan sekolah tatap muka karena menganggap pelaksanaan sekolah dalam jaringan kurang efektif.
“Jadi itu keinginan orang tua murid yang mungkin menganggap bahwa pelaksanaan sekolah dalam jaringan kurang efektif,” tukas Ismail.
Ismail mengatakan bahwa sistem sekolah tatap muka yang dilaksanakan di MTsN 1 Majene berkonsep rolling perkelas atau dalam sehari hanya ada satu kelas yang melaksanakan sekolah tatap muka agar penerapan prokol kesehatannya tetap berjalan maksimal.
Ia juga menyebutkan, jika setiap satu kelas yang hadir melaksanakan sekolah tatap muka, pihak sekolah akan membagi beberapa bagian.
“Misal siswa dalam satu kelas sebanyak 30 siswa, maka kita akan bagi 3, sehingga bisa dibilang dalam satu ruangan maksimal sekitar 10 siswa saja dan otomatis proses pelaksanaan jaga jaraknya akan efektif,” tandas Ismail.
Meskipun pelaksanaan sekolah tatap muka dilakukan ujar Kepala MTsN 1 Majene tersebut, tetapi pelaksanaan protokol kesehatan tetap dilaksanakanan secara ketat. Dan setiap siswa wajib menggunakan masker saat datang ke sekolah, bahkan jika tidak menggunakan maka tidak diperkenangkan masuk sekolah apalagi mengikuti proses pembelajaran.
“Setiap siswa yang datang ke sekolah wajib dicek suhu tubuhnya, dan 3M harus betul dilaksanakan untuk membantu memutus mata rantai penyebaran penularan Covid-19. Yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan alhamdulillah semua fasilitas prokes di sekolah sudah terpenuhi, seperti alat cek suhu tubuh, tempat cuci tangan dan lainnya,” jelas Ismail.
Kata Ismail, selain pelaksanaan sekolah tatap muka bisa menjadi pilihan siswa, para siswa juga tetap bisa melaksaan sekolah belajar secara daring karena sekolah tatap muka tidak diwajibkan.
“Kita tidak menghilangkan daring. Jadi siswa juga tetap boleh mengikuti pembelajaran secara daring dan boleh juga datang secara langsung tatap muka. Karena awalnya memang kami lakukan konsep pembelajaran secara tatap muka siapa saja yang ingin datang, dan lama kelamaan antusiasme orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya secara tatap muka kembali tinggi sehingga dibuka pembelajaran tatap muka tapi dengan ketat prokes,” pungkas Ismail.
Ismail menambahkan, bahwa sebelum para siswa mulai melaksanakan sekolah tatap muka, para orang tua siswa juga terlebih dahulu telah mengisi surat tentang penyetujuaannya agar anaknya melaksanakan sekolah tatap muka. “Sehingga tidak hanya secara lisan, tetapi para orang tua siswa juga melakukan penyetujuannya dengan surat. Dan siswa yang hadir mengikuti sekolah tatap muka secara langsung juga tidak menggunakan pakaian sekolah seperti biasanya tetapi hanya dituntut berpakaian rapi,” ucapnya.
Ismail berharap, agar pandemi Covid-19 dapat segera pulih dan berlalu, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan normal kembali.
Sekedar diketahui, untuk penyebaran penularan Covid-19 sendiri di Kabupaten Majene masih tergolong bisa dikendalikan.
Reporter : Putra