Laman pendaftaran tes PBSB Kemenag. Sumber foto: kemenag.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Tes seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) akan digelar pada 18 Juni 2019. Tes akan dilakukan berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pendidikan Pesantren, Basnang Said memaparkan, saat ini tercatat 4.160 santri yang berhak mengikuti tes seleksi PBSB yang mendaftar secara online atau dalam jaringan.
“Kami telah memvalidasi 11.269 data santri yang mendaftar dari 1.375 pondok pesantren. Validasi dilakukan berdasarkan ranking dengan kriteria prestasi, raport, piagam juara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), jumlah juz tahfizh al-Qur’an, serta kondisi ekonomi keluarga santri,” ujar Basnang, Senin (17/6/2019).
Basnang menjelaskan, untuk ikut CBT PBSB, santri harus membawa berkas pendaftaran online yang bisa didownload melalui akun masing-masing.
“Berkas dimaksud adalah formulir pendaftaran yang telah ditandatangani pimpinan pesantren, wali santri, serta santri pendaftar, kartu tes seleksi CBT PBSB, dan surat pernyataan bermaterai yang ditandatangani santri pendaftar,” imbuh Basnang.
Nantinya, lanjutnya, saat mengikuti tes seleksi, santri diminta menunjukkan kartu identitasnya berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Pelajar. Hal ini sebagai langkah verifikasi data akhir.
“CBT PBSB akan berlangsung di lokasi yang teah ditentukan oleh Kanwil Kemenag Propinsi,” kata Basnang.
Ia menjabarkan, tes ini diikuti para santri yang mendaftar di 18 perguruan tinggi mitra, yakni: UIN Jakarta (dengan kuota penerimaan sebanyak 9 santri), UIN Bandung (10 santri), UIN Yogyakarta (20 santri), UIN Semarang (10 santri), UIN Malang (11 santri), UIN Surabaya (20 santri), UIN Makassar (14 santri), IPB Bogor (15 santri), ITS Surabaya (8 santri), UGM Yogyakarta (7 santri), Uncen Jayapura (8 santri), UPI Bandung (8 santri), UAI Jakarta (5 santri), UNDIP Semarang (5 santri), Ma’had Aly As’adiyah Sengkang (5 santri), Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Jombang (5 santri), Ma’had Aly Kebon Jambu Cirebon (5 santri), dan Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo (5 santri).
“Tes CBT PBSB sendiri dibagi menjadi lima sesi, yaitu tes potensi akademik (60 menit), tes bahasa dan kepesantrenan (60 menit), tes kemampuan bidang studi (90 menit), tes tahfizh al-Qur’an khusus bagi santri yang mendaftar pada UIN Malang (150 menit), tes membaca kitab kuning dan hafalan 100 bait nazhom alfiyah khusus bagi santri yang mendaftar pada Ma’had Aly (60 menit) pada tanggal 19 Juni,” sebut Basnang.
Ia berpesan, santri harus aktif berkoordinasi dengan narahubung Kanwil Kemenag Propinsi dan perguruan tinggi mitra untuk mengetahui jadwal matrikulasi serta jadwal perkuliahan.
Berikut sebaran data jumlah santri pendaftar PBSB di masing-masing propinsi: Nanggroe Aceh Darussalam (304 santri); Sumatera Utara (100 santri); Sumatera Barat (200 santri); Riau (122 santri); Jambi (144 santri); Sumatera Selatan (143 santri); Bengkulu (70 santri); Lampung (100 santri); Kepulauan Bangka-Belitung (49 santri); Kepulauan Riau (11 santri); DKI Jakarta (117 santri); Jawa Barat (700 santri); Jawa Tengah (460 santri); Daerah Istimewa Yogyakarta (277 santri); Jawa Timur (315 santri); Banten (120 santri); Bali (59 santri); Nusa Tenggara Barat (88 santri); Nusa Tenggara Timur (8 santri); Kalimantan Barat (96 santri); Kalimantan Tengah (30 santri); Kalimantan Selatan (27 santri); Kalimantan Timur (54 santri); Kalimantan Utara (13 santri); Sulawesi Utara (23 santri); Sulawesi Tengah (34 santri); Sulawesi Selatan (164 santri); Sulawesi Tenggara (60 santri); Gorontalo (86 santri); Sulawesi Barat (40 santri); Maluku (25 santri); Maluku Utara (49 santri); Papua Barat (26 santri); dan Papua (46 santri). (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia