Sekjen Kemendagri, Hadi Prabowo saat memberikan keterangan kepada wartawan. Sumber foto: kemendagri.go.id
Jakarta, mandarnews.com – Tunjangan Hari Raya (THR) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di pemerintah pusat maupun di pemerintah daerah akan dibayarkan pada tanggal 24 Mei 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementeria Dalam Negeri (Kemendagri), Hadi Prabowo di Persroom Kemendagri, Rabu (15/5/2019).
“Selain itu, pemerintah juga akan membayarkan gaji ke-13 pada Juni 2019,” ujar Hadi yang didampingi Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifudin, Kepala Biro Hukum Kemendagri, R. Gani Muhamad, dan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri, Bahtiar.
Menggarisbawahi apa yang menjadi kebijakan Pemerintah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 tahun ini, lanjutnya, sudah ada ketentuan yang diterbitkan, baik itu Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2019 maupun Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2019 bahwa THR akan dibayarkan tepat pada waktunya.
“Seperti apa yang diharapkan Pak Presiden, pada tanggal 24 Mei 2019, sebelum Hari Raya Idul Fitri semua akan dapat direalisasikan,” sebut Hadi.
Ia menambahkan, petunjuk teknis terkait pembayaran THR terhadap ASN di pemerintah daerah akan diterbitkan Ditjen Bina Keuangan Kemendagri pada hari Rabu (15/5/2019) ini. Hal ini terkait dengan pencairan dana yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Karena memang daerah inilah yang terbebanu pada APBD sehingga hari ini akan diterbitkan Surat Edaran dengan didasarkan pada peraturan kepala daerah yang lebih khusus sehingga tidak ada permasalahan seperti tahun-tahun kemarin. Baik itu yang menyangkut pembayaran THR maupun pemberian gaji ke-13 yang juga akan direalisasikan pada bulan Juni tahun 2019,” jelas Hadi.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait sanksi kepada kepala daerah yang tidak mau menganggarkan maupun mencairkan dana THR, Hadi menegaskan bahwa ada sanksinya sesuai aturan yang berlaku.
“Pasti ada sanksinya karena ini kebijakan nasional dan ini dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS, TNI, Polri dan para pensiunan, sehingga ini harus dilaksanakan dengan benar. Sanksinya sesuai dengan PP Nomor 12 Tahun 2017 ada tahapannya, dimulai dari teguran satu, dua, tiga, dan sebagainya,” kata Hadi.
Ia juga menyampaikan, pihaknya membuka pengaduan kalau ada PNS di daerah yang belum menerima THR.
“Namun perlu diingat dalam PP Nomor 35 dan PP Nomor 36 Tahun 2019 ini juga diatur kalau dana belum siap sebelum lebaran, maka ini harus dibayar setelah lebaran. Ini hukumnya wajib. Tapi, kita harapkan semua daerah dapat merealisasikan sebelum lebaran,” beber Hadi.
Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Syarifudin menjabarkan, pada intinya Pemerintah sudah memberikan kepastian bahwa gaji ke-13 maupun THR bisa dibayarkan tepat waktu. Terkait APBD 2019, Kemendagri telah menerbitkan Permendagri Nomor 38 Tahun 2018 mengenai pedoman penyusunan APBD Tahun 2019.
“Di dalam peraturan itu, Pemda sudah diminta untuk menyediakan anggaran gaji ke-13 dan THR. Artinya, dengan pengaturan itu kita harapkan daerah seyogyanya sudah menganggarkan di dalam APBD-nya untuk gaji ke-13 ini,” ucap Syarifudin.
Ia menukas, seandainya Pemda belum menganggarkan atau sudah menganggarkan tapi tidak cukup dana untuk membayarkan THR dan gaji ke-13, maka sesuai Permendagri ini karena sifatnya kebutuhan mendesak, penyediaan dananya dapat melalui perubahan penjabaran APBD tanpa menunggu perubahan APBD 2019.
“Karena itu, kita harapkan dengan keluarnya PP Nomor 35 Tahun 2019 dan PP Nomor 36 Tahun 2019 ini tidak ada daerah lagi yang merasa kesulitan di dalam penyediaan anggaran,” tutur Syarifudin.
Karo Hukum Kemendagri, R Gani Muhamad menerangkan, terbitnya PP Nomor 35 Tahun 2019 dan PP Nomor 36 Tahun 2019 ini akan memberikan kepastian hukum bagi daerah untuk mencairkan anggaran THR dan gaji ke-13 karena dananya sudah diakomodasi dalam APBD. (rilis Kemendagri)
Editor : Ilma Amelia