Tim ekspedisi kapsul waktu 2085 tiba di Majene, Jum’at (27/11/2015) pagi tadi pukul 08.00. Kedatangan kapsul waktu disambut dengan sayyang pattuqduq (kuda menari). Saat tiba di depan Mesjid Agung Ilaikal Mashir, rombongan kapsul waktu turun dari mobil yang mereka tumpangi kemudian disambut dengan tabuhan rebana dan dua sayyang pattuqduq.
Koordinator pusat tim ekspedisi kapsul waktu 2085, Vidy Supit dan Bupati Majene, Kalma Katta kemudian naik kuda dengan diiringi tabuhan rebana. Vidy dan Kalma diarak ke rumah jabatan bupati dengan diselingi kalidaqdaq (Pantun Mandar).
Saat tiba di depan rumah jabatan bupati, dua wanita cantik Majene, mengalungkan kalung sutra Mandar kepada vidy dan Irfan sebagai cindera mata. Rombongan kemudian masuk kerumah jabatan dan istirahat sejanak sambil berbincang-bincang tentang kapsul waktu dengan bupati Majene.
Selain itu, tim ekspedisi kapsul waktu juga disuguhi tarian penyambutan tamu khas Mandar oleh Sanggar Kaka’u Manajemen.
Bupati Majene, Kalma Katta menjelaskan, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kebudayaan Mandar dalam menyambut setiap tamu yang datang di Majene.
"Itu kalindaqdaq salah satu kearifan lokal Mandar dimana setiap tamu yang datang di Majene kita menunjukkan budaya kita saat penyambutan," kata Kalma.
Menurut Kalma, persiapan penyambutan dilakukan sangat matang dan sangat meriah karena rencana awal menteri pendidikan juga akan hadir dalam kegiatan tersebut.
"Fokus awalnya ini akan ada menteri pendidikan yang datang tapi dalam perjalanan batal untuk hadir karena ada pertemuannya di Jakarta, jadi penyambutan kita itu seperti menyambut pejabat eselon satu atau menteri tapi penyambutan meriah tidak boleh kita batalkan karena semuanya sudah siap," ungkap Kalma.
Sebelumnya tim ekspedisi kapsul waktu 2085 tiba di perbatasan Majene – Polewali Mandar dengan disambut puluhan anggota komunitas Motor, Motor Vixion Comunity Majene.
Setelah sholat Jumat berjamaah di Mesjid Ilaikal Mashir bersama Kalma, tim ekspedisi kemudian bertolak ke Mamuju. Tim ekspedisi Kapsul Waktu 2085 terdiri empat tim menggunakan tiga mobil, dua mobil bak terbuka dan sala satunya mengangkut kapsul waktu dan satunya lagi mobil bak tertutup.
Ekspedisi ini untuk menjaring aspirasi dari masyarakat di seluruh provinsi, disimpan dalam tabung berbentuk kapsul yang disimpan di Merauke, daerah terakhir tujuan ekspedisi ini. Tujuh aspirasi dari masyarakat di tiap provinsi ini akan dibacakan dan didokumentasikan, sebelum disimpan dalam kapsul waktu yang baru dibuka pada 2085 mendatang.
Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 adalah kegiatan yang digagas secara nasional dalam rangka memeriahkan HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ekspedisi menyusuri Sabang sampai Merauke ini akan menjelajahi 43 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia dengan perkiraan waktu selama tiga bulan.(Irwan)