
Penampakan kusen pintu yang telah dirusak pencuri.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Atmosfer tidak aman dirasakan oleh warga penghuni Perumahan Al Ikhlas Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar. Bagaimana tidak, rumah kosong di kawasan tersebut kerap jadi sasaran empuk maling untuk beraksi.
Seperti kejadian pada Minggu (29/6/2025) malam atau Senin (30/6/2025) dini hari, rumah salah seorang warga di blok M disatroni oleh pencuri.
Yang mencengangkan, rumah tersebut bahkan telah dilengkapi terali di jendela. Pencuri masuk ke rumah dengan terlebih dahulu mencopot terali tersebut.
Selain mencopot terali dan membawanya kabur, maling tersebut juga merusak kusen pintu. Dalam video yang memperlihatkan kondisi rumah pasca disatroni, tampak kondisi kusen yang sudah rusak.
Pemilik rumah, Eny, menyampaikan jika kediamannya sudah tiga kali dimasuki oleh pencuri.
“Sudah mi saya pasangi terali jendela jadi teralisnya na curi juga. Bisa-bisa kalau saya pasang CCTV, CCTV-nya juga na ambil,” ujar Eny saat dikonfirmasi via WhatsApp, Senin (30/6/2025).
Eny mengaku jika rumahnya kosong karena dirinya sedang berada di luar kota saat ini, hanya kakaknya yang rutin mengecek rumah di Perumahan Al Ikhlas sehingga aksi pencurian tersebut dapat diketahui.
Setelah tiga kali menjadi korban pencurian, tentunya sudah banyak benda-benda yang dibawa kabur oleh maling dari rumah Eny.
“Pertama dulu masuk, buket uangku Rp1 juta na ambil. Kedua kalinya kalungku, badik, sama uang jimat. Sekarang baru helm yang kutahu hilang tiga karna tidak ditahu barang apa saja yang hilang karena kakakku tidak na hapal barang-barangku,” kata Eny.
Ia menceritakan, dulu sewaktu rumahnya belum dipasangi terali, pencuri tersebut masuk ke rumah lewat jendela kamar belakang ketika Eny sedang tidur di kamar depan.
“Pencuri itu tinggalkan celana dalam di kursi, tidak tahu celana dalamnya siapa na bawa. Temanku na masuki pencuri rumahnya ditinggalkan juga celana dalam. Selalu tinggalkan jejak celana dalam,” sebut Eny.
Saat ditanya sudah berapa kali kasus pembobolan terhadap rumah warga, Eny sampai menjawab tidak bisa menghitung karena telah terlalu sering.
Sedangkan pengelola perumahan yang enggan disebutkan namanya menerangkan, dirinya bersama warga pernah mengadakan pertemuan untuk membahas soal itu.
“Dalam forum itu kita usulkan bagaimana kalau lampu jalan diaktifkan dan sekuriti diadakan serta dibiayai dengan dana patungan dari warga, tapi masih ada saja warga yang skeptis. Karena ada pro dan kontra jadi tidak ada hal yang bisa terlaksana. Nanti ada kejadian lagi seperti ini baru mereka panas,” ucapnya.
Ia membeberkan, rumahnya juga pernah menjadi sasaran maling.
“Saya ini warga yang korban juga, sudah banyak mi barangku hilang,” tukasnya.
Ia pun menyarankan agar menghubungi pemerintah setempat untuk mencaritahu solusi apa yang bisa ditawarkan.
Warga Perumahan Al Ikhlas lainnya, Muzakkir, mengungkapkan kalau rumahnya juga sempat dibobol maling.
“Saya juga sudah kecurian mesin pompa air,” tukas Muzakkir yang tinggal di blok N.
Merespons hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Patampanua, Yusuf, mengemukakan bahwa salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah ronda malam.
Yusuf menjelaskan, seharusnya dilakukan pertemuan untuk membicarakan persoalan itu.
“Karena di pertemuan itu akan dibahas terkait rencana ini. Kalau disetujui untuk dilakukan ronda malam, sekaligus dibahas juga masalah teknisnya. Hadirkan juga pengelola perumahannya atau penanggungjawab yang dipercayakan,” tutup Yusuf. (ilm)