Penonton masuk ke dalam Lapangan Betteng, Pamboang, Majene, Sulbar.
Majene, mandarnews.com – Tiga Liga Antar Kampung (Tarkam) di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, yang diselenggarakan pada Minggu (14/8), berakhir dengan kericuhan.
Kejadian ini terjadi di Kecamatan Pamboang, tepatnya di Lapangan Betteng. Kemudian, kericuhan juga mewarnai laga yang terjadi Kecamatan Malunda serta di Kecamatan Ulumanda. Kericuhan ini secara serentak terjadi.
Kericuhan yang terjadi di Kecamatan Pamboang, terlihat di salah satu live streaming yang dilakukan oleh Kaco Malate bermula saat pertandingan yang mempertemukan Tim Putra Pamboang melawan Tim Samudra Bonde Utara.
Dalam pertandingan terlihat Tim Putra Pamboang unggul 1-0 atas lawannya, hingga pada menit-menit terakhir tensi permainan semakin memanas.
Tim Samudra yang terus melakukan penyerangan mencoba membobol gawang Tim Putra Pamboang. Saat Tim Samudra keasyikan menyerang, Tim Putra Pamboang melakukan serangan balik dengan cepat dan mengancam gawang dari Tim Samudra.
Saat melakukan penyerangan, salah satu striker dari Tim Putra Pamboang terjatuh akibat kontak fisik yang terjadi dengan penjaga gawang dari Tim Samudra.
Namun, jatuhnya pemain Tim Putra Pamboang bukan suatu pelanggaran. Pemain tersebut kemudian dibawa ke pinggir lapangan dan menghasilkan tendangan gawang untuk Tim Samudra.
Saat penjaga gawang Tim Samudra menendang bola mengarah langsung ke pertahanan Tim Putra Pamboang, salah satu striker Tim Samudra mendapatkan bola tersebut dan menghasilkan gol.
Saat detik-detik euforia untuk gol Tim Samudra Bonde Utara hingga skor berimbang 1-1, barulah kericuhan terjadi.
Penjaga gawang Tim Samudra Bonde Utara atas nama Sinar mendapat perlakuan yang tidak baik dari salah satu oknum panitia pelaksana pertandingan.
Salah satu oknum panitia ini langsung masuk ke dalam lapangan, mencekik leher penjaga gawang, dan melakukan pemukulan lalu melarikan diri.
Alhasil, Sinar yang memiliki tinggi hampir mencapai dua meter ini langsung memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan.
Kiper yang didatangkan langsung dari Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan ini kemudian berjalan menuju meja panitia dan meminta perawatan medis.
Sementara sebagian besar penonton sudah memadati lapangan sehingga pertandingan pun tidak dapat dilanjutkan kembali.
Karena kondisi yang tidak memungkinkan dan sesuai kesepakatan antara Ketua Panitia Pelaksana dan kedua manajer tim, maka kemenangan didapatkan oleh Tim Samudra Bonde Utara dan mendapatkan juara I sedangkan Tim Putra Pamboang harus puas dengan juara II.
Beruntung aparat keamanan yang ada di lapangan sigap mengamankan sehingga kericuhan tidak kembali terjadi.
Sementara terkait kericuhan yang terjadi di Kecamatan Malunda dan Kecamatan Ulumanda belum diketahui jelas penyebabnya. Namun, video-video kericuhan ini telah viral di media sosial. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia