Muh. Sabiq Khayri dan Muh. Wahyu Ramadhan ikuti lomba dan mendemonstrasikan karyanya.
Majene, mandarnews.com – Salah satu tim ekstrakurikuler (ekskul) Robotika Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Majene berhasil meraih juara II dalam lomba Fisika Tepat Guna tingkat nasional yang diselenggarakan Universitas Negeri Makassar jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 2020 beberapa waktu lalu secara virtual.
Menurut guru ekskul Robotika MAN 1 Majene Abdul Wahab, sekolahnya mengirim dua tim untuk ikut berkompetisi dalam kegiatan akbar gravitasi tersebut.
Kedua tim tersebut lolos dalam seleksi abstrak dengan judul yang dikirim, yakni “Deteksi Kebocoran Gas PESIGAO (Pesan Singkat Ayo Bro) Berbasis Arduino” dan “Penerapan Internet of Things (IoT) Sensor Non Contact MLX 90614 Mendeteksi Suhu Tubuh Manusia”.
“Alhamdulillah kedua tim kami lolos seleksi abstrak menuju final kategori Lomba Fisika Tepat Guna. Bertepatan Ahad (22/11/) siswa kami berkompetisi mempertahankan project yang dibuat. Di depan dewan juri H-1, siswa kami kerja keras melengkapi full proposal dan project karya-karya teknologinya untuk dipresentasikan,” kata Wahab, Jumat (27/11).
Ia menjelaskan, kerja yang gigih dari siswanya mendapat tanggapan luar biasa dari dewan juri karena proyek unggulan IoT mendapat suport penuh sebab sensor suhu bisa diakses melalui handphone Android di mana saja dan kapan saja, apalagi di kondisi pandemi covid-19.
Padahal, lanjutnya, persiapan siswanya pasca lolos abstrak hanya dua hari untuk melengkapi full proposal dan desain projectnya lalu diktrim melalu email Gravitasi UNM.
“Berkat ketekunan dan kerja keras anak-anak kami, project mereka bisa dibuat dan dianalisis untuk dipresentasikan di depan dewan juri hari Ahad itu,” tandas Wahab.
Ia berharap, dengan kehadiran ekskul Robotika, MAN 1 Majene bisa eksis dan hadir dalam kompetisi tekno tepat guna.
“Apalagi MAN 1 Majene satu-satunya madrasah di Sulawesi Barat yang belajar robotika. Di masa pandemi ini anak-anak kami sudah pernah membuat deteksi gempa dengan sensor vibrator,” ucap Wahab.
Sementara itu, ketua tim yang mendapat peringkat II dalam lomba ini dengan judul abstrak “Penerapan Internet of Things (IoT) Sensor Non Contact MLX 90614 Mendeteksi Suhu Tubuh Manusia”, Muhammad Sabiq Khayri, siswa kelas XI mengaku tidak mengira akan mendapatkan juara atau masuk 3 besar dalam giat tersebut.
Sabiq mengaku, mengikuti lomba ini merupakan pengalaman keduanya membahas robotik.
“Kalau mau dibilang pengetahuan sebelumnya tidak ada. Nanti di sekolah baru belajar karena ada ekskul tentang robotik,” ujar Sabiq.
Ia pun berniat untuk serius di bidang robotik ini, apalagi sekolahnya berencana membuka kelas riset robotik.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia