Bupati Majene Lukman bersama Sekretaris BPBD Majene Gunawan dalam kegiatan pelepasan tim verifikasi teknis rumah rusak, Selasa (2/3).
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten Majene resmi melepas tim verifikasi teknis rumah rusak warga korban gempa bumi di Majene. Pelepasan dilakukan langsung oleh Bupati Majene Lukman di ruang pola Kantor Bupati Majene, Selasa (2/3).
Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene Gunawan, sebanyak 10 tim yang dilepas dengan jumlah keseluruhan sebanyak 111 orang dengan titik sasaran ada di lima kecamatan, yaitu Malunda, Ulumanda, Tubo, Tammero’do, dan Sendana.
“Tim terdiri atas unsur BPBD Majene, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Majene, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Majene, perguruan tinggi yang ada di Majene, Binmas, Babinsa, serta unsur kecamatan dan desa,” ujar Gunawan.
Sementara Bupati Majene Lukman menyampaikan, tim yg dibentuk ini adalah orang yang memiliki kualifikasi, profesional, dan pilihan.
“Pekerjaan yang akan dilakukan oleh tim ini kelihatannya gampang, namun sedikit rumit karena akan berhadapan dengan masyarakat yang menjadi korban gempa bumi. Makanya tenaga yang dibutuhkan adalah orang yang berkualifikasi dan berintegritas,” kata Lukman.
Ia menuturkan, sejak awal gempa terjadi pada tanggal 15 Januari 2021, pemerintah sudah pernah membentuk tim yang disebut Satgas (Satuan Tugas) Penanganan Gempa Bumi dengan ketua Komandan Komando Distrik Militer Kodim (Dandim) 1401 Majene.
“Alhmadulillah tim Satgas Gempa Bumi yang terbentuk tersebut dapat bekerja dan berjalan dengan baik, itu dikarenakan adanya tim work yang baik dan kerjasama yang baik pula sesama anggota tim,” sebut Lukman.
Pemkab Majene, lanjutnya, kembali membentuk tim transisi yang melibatkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Majene dan itu juga sudah melakukan kerja yang baik, mulai dari pendistribusian sembako sampai ke pembersihan lokasi pengungsian.
“Masyarakat dewasa ini menanti keputusan resmi dari pemerintah terkait kondisi rumahnya, apakah termasuk kategori berat, sedang, atau ringan.
Kami tidak ingin data yang masuk tidak akurat dikarenakan kegiatan di lapangan oleh tim pendata dalam pendataan tidak sesusai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya,” tekan Lukman.
Ia menyampaikan, karena hasil penilaian real dari tim teknis inilah yang akan dikirim ke pemerintah pusat untuk segera dieksekusi dalam hal bantuan pembiayaan bagi rumah warga yang terkena gempa bumi.
“Kami harapkan hasil dari tim teknis ini cepat dan tepat. Wajarlah bila harapan besar kami titipkan kepada saudara-saudara para anggota tim sebagai ujung tombak untuk membantu pemerintah melahirkan data yang dimaksud,” tutup Lukman. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia