MAMASA, mandarnews.com – KPU Mamasa menggelar Festival Band Jingle Pemilu 2019 atau lomba pergelaran seni. Kegiatan tersebut salah satu bentuk sosialisasi yang diselenggarakan KPU Mamasa dalam rangka mensosialisasikan kepada pemilih khususnya pemilih pemula untuk menyalurkan hak suaranya pada 17 April 2019 mendatang.
“Melalui kegiatan ini insan-insan pecinta musik bisa menyampaikan untuk datang ke TPS 17 April 2019 dan menyampaikan pesan demokrasi yaitu Pemilih berdaulat Negara kuat,” tutur Ketua Divisi Sosialisasi dan SDM, Limbong Lele, S.Pd., Sabtu(23/2).
Festival Band Jingle Pemilu 2019 diisi dengan pergelaran lomba seni musik band dan musik bambu. Untuk musik bambu tidak diperlombakan sebab hanya satu grup yang mendaftar. Grup musik bambu yang telah mendaftar ditampilkan di pembukaan kegiatan.
Festival ini, jelas Limbong, diselenggarakan untuk menggenjot partisipasi pemilih pemula. Festival dinilai dapat menghadirkan pemuda-pemudi, khususnya pemilih pemula sehingga pihaknya bisa menyampaikan pesan demokrasi sekaligus mengajak hadirin yang hadir untuk berpartisipasi menyalurkan hak suaranya 17 April 2019 mendatang.
“Partisipasi pemilih tahun 2018 sebesar 71,3% sehingga kami di KPU Mamasa menargetkan partisipasi pemilih tahun 2019 dapat mencapai 80%. Sementara target Nasional 77,5 %,” tuturnya.
Limbong juga menjelaskan, KPU Mamasa telah membentuk relawan demokrasi yang berjumlah 55 relawan yang disebar di tiap Kecamatan Kabupaten Mamasa.
Sementara Kasubag teknis dan Hupmas (Hubungan Partisipasi Masyarakat), Rahmawati,S.Ip menambahkan, kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari. Pendaftaran festival dibuka sejak 18 – 22 Februari. Jumlah pendaftar 12 grub Band. Namun yang fiks dan ikut technical meeting ada 8 grub band yang telah pasti tampil di festival tersebut. Lagu jingle pemilu adalah lagu yang ditetapkan dan wajib ditampilkan dan untuk lagu pilihan bebas terserah peserta festival.
Salah satu band yang ikut di festival tersebut, Makarama Band yang dikenal sehari-hari dengan nama Sanggar Seni Makarama menyatakan, pihaknya tertarik dengan kegiatan tersebut sehingga mereka melakukan latihan kendati hanya dua hari.
Drummer Makarama Band Raptono Sambokarua mengatakan, pihaknya menampilkan 2 (dua) lagu yakni Jingle Pemilu sebagai lagu utama dan Rumah Kita sebagai lagu pilihan. Aliran musik rock etnic ini memiliki 8 personil.
Tono -sapaan akrab Raptono Sambokarua- menyatakan, bukan soal hadianya untuk ikut festival tersebut namun turut memeriahkan dan mengajak pemuda pemudi khususnya pemilih pemula yang hadir untuk berpartisi memberikan hak suaranya di pemilu mendatang.
Tono juga berkomitmen bersama kawan-kawannya untuk mengajak dan mengkampanyekan serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pesta demokrasi yang akan dilaksanakan 17 April 2019. Katanya, semoga melalui acara ini pemuda-pemudi Kabupayen Mamasa bisa menyalurkan hak suaranya pada 17 april 2019.
Sementara Darman pendamping S70 Band asal Polewali mengungkapkan, festival itu diketahui melalui informasi yang didapatkan dari media berita dan media sosial facebook.
S70 Band tampil dengan 5 personil. Darman mengklaim band-nya cukup siap karena mereka sebelumnya sudah tampil di Kabupaten Pinrang dalam pagelaran festival yang sama.
Darman berharap dapat berkontribusi untuk meningkatkan partisipasi Pemilih di Kabupaten Mamasa dan dapat membawa pulang kemenangan.
Sementara Dian (18) salah satu penonton mengatakan, festival ini sangat mengundang karena terbuka tanpa ada batasan pengunjung. Ia datang menonton bersama dengan teman-teman sekolahnya. Ia juga mengatakan baru tahun ini pertama kali dirinya akan ikut memilih.
Dian mengaku sering melihat contoh tahapan pemilu di internet. Tapi beda dengan kegiatan ini karena disosialisasikan langsung oleh KPU Mamasa melalui sebuah kegiatan yang unik, sehingga lebih mudah dipahami karena sosialisasinya dilihat langsung. (MG2-hapri/adv)