Mamuju, mandarnews.com – Maraknya penemuan ular di pemukiman penduduk di kota Mamuju, jadi kwatiran sendiri untuk masyarakat. sewaktu-waktu ular menggigit dan bisanyan dapat berbahaya bagi manusia.
Melihat itu, Direktur Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju, dr Harit, saat ditemui di kantornya mengatakan, meski bisa ditangani gigitan ular berbisa utamanya King Cobra tetap sangat mematikan bagi manusia.
“Kalau lambat ditangani 5 sampai 8 menit, korban bisa meninggal dunia. Kasus gigitan ular berbisa adalah kondisi darurat medis karena dapat menyebabkan syok dan kematian,” katanya, Selasa (03/08/22).
Untuk itu, dr Harit menyebut, pertolongan pertama dalam menangani menangani korban tergigit ular sangat perlu dilakukan, ia mengatakan, jika syak dan kuatir berlebihan justru akan mempercepat penyebaran bisa ular.
“Jangan sampai, racun mencapai jantung dan memompa darah kesemuanya bagian tubuh, organnya bisa rusak dan kemungkinan tidak bisa diselamatkan,” terangnya.
Dia mengimbau, bagi warga yang jaraknya berada jauh dari RSUD Mamuju bisa segera membawa pasien gigitan ular berbisa ke fasilitas kesehatan pemerintah terdekat.
“Mungkin pasien bisa dibantu penanganan pertama dengan menghentikan aliran darah dari titik gigitan. Diikat pakai kain ataupun tali yang tidak menyakiti pasien,” pungkasnya.
Meski saat ini belum ada pasien tergigit ular berbisa, namun dr. Harit meminta warga tetap waspada dan segera larikan korban jika tergigit ular ke Fasilitas Kesehatan Terekat.
“Untuk ular berbisa sendiri, belum ada kasus. Tapi untuk jenis atau hewan lainnya, sudah ada beberapa,” katanya.