
Aliansi Mahasiswa Sulawesi Barat Tutup jalan Trans Sulawesi di Mamuju. (Foto : IST)
Mamuju, mandarnews com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulawesi Barat menggelar unjuk rasa dan memblokade jalan trans Sulawesi di Kota Mamuju pada Senin sore (12/9).
Dalam tuntutannya, mahasiswa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang diumumkan pemerintah pada Jumat pekan lalu.
“Pencabutan subsidi BBM tentu sangatlah mencekik para kelas pekerja dan rakyat ekonomi kelas bawah. Bagi nelayan, kenaikan harga BBM sangat berdampak pada naiknya biaya produksi yang harus dikeluarkan. Wilayah tangkap di beberapa daerah yang kini cukup jauh mengharuskan kebutuhan nelayan terhadap energi mesin kapal yang lebih besar,” tutur Koordinator Aksi Reza dalam orasinya.
Mahasiswa juga menyebut, kenaikan BBM akan menimbulkan efek domino yang panjang, berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan pokok dan transportasi, sementara upah cenderung tidak sesuai dengan kenaikan harga yang ada sehingga daya beli rakyat semakin terjepit.
“Efek domino dari kenaikan harga BBM juga berimplikasi pada kenaikan berbagai harga. Upah buruh/pekerja yang tidak turut naik ditambah mekanisme pasar yang berwajah korup justru akan memaksa rakyat harus berjuang berlipat ganda melewati kesulitan ekonomi dengan perjuangan yang bahkan belum betul pulih dari krisis ekonomi sejak pandemi,” tandas orator lainnya, Sakti.
Para pengunjuk rasa juga menyebut, pemberian bantuan langsung tunai (BLT) yang dibagikan pemerintah bukan solusi. Mahasiswa menuding pemerintah lebih memprioritaskan proyek-proyek besar ketimbang melakukan subsidi BBM untuk kepentingan rakyat.
Mahasiswa mengatakan jika salah satu efek pencabutan subsidi BBM karena ambisi pemerintah pada pembiayaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang pada akhirnya hanya membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang membuat rakyat harus menanggung krisis ekonomi berkelanjutan.
“Meskipun upaya pemerintah menyogok rakyat di tengah pencabutan subsidi BBM ini berupa pemberian BLT tetap saja juga tak akan sanggup menyelesaikan masalah yang sangat terstruktur ini, belum lagi IKN sebesar 20% dari APBN sebanyak Rp486 triliun menggandakan penderitaan rakyat,” ujar salah satu orator, Muh. Fathir Toriq.
Berikut tuntutan Aliansi Mahasiswa Sulawesi Barat:
a. Segera turunkan harga BBM;
b. Stabilkan seluruh harga barang dan jasa yang naik akibat dari efek domino kebijakan BBM; dan
c. Batalkan proyek pembangunan IKN dan alihkan dananya untuk subsidi BBM.