Masjid tertua di Majene. Foto : ist.
Majene, mandarnews.com -Sudah tujuh bulan insentif imam di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat belum terbayarkan.
Salah seorang imam Masjid di Kecamatan Malunda Sirajuddin mengaku, sejak bulan Januari hingga Juli 2018 insentif mereka tak kunjung dibayarkan.
“Sudah masuk tujuh bulan belum dibayarkan,” kata Sirajuddin, Sabtu 28 Juli 2018.
Menurut Sirajuddin, dirinya tidak tahu persis apa yang menjadi kendala sehingga insentif imam belum terbayarkan.
“Apakah kendala pembukaan nomor rekening atau bagaimana. Hanya saja, waktu ke Majene saya tanyakan ke staf Kesra, sementara diproses katanya penggajiannya (imam),” jelas Sirajuddin.
Selain insentif tahun 2018 yang belum terbayar, kata Sirajuddin, triwulan terakhir 2017 juga belum diterima.
“Bulan 10, 11, dan 12 tahun 2017 belum saya ambil. Karena saya tidak sempat ke Majene untuk mengambil. Saya tidak tahu apakah dibayarkan sekaligus ini nanti atau sekalian hangus,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Mahmud. Menurut Mahmud, biasanya sebelum lebaran Idul Fitri insentif imam dibayarkan, senilai Rp750.000 per bulan.
” Tapi barusan tahun ini tidak ada dibayarkan. Apalagi sudah mau lebaran haji lagi ini, masuk bulan Agustus. Apakah mau dibayar atau tidak. Ya, mudah-mudahan segera dibayarkan kasian,” harap Mahmud.
Salahkan Imam
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Majene Hamsina mengatakan, persoalan keterlambatan insentif imam disebabkan dari imam itu sendiri.
“Terus terang dari imam sendiri yang jadi permasalahan ini. Kemarin sudah delapan puluh persen mau dicairkan, kan masih ada dua puluh persen belum masuk nomor rekeningnya, jadi saya tinggalkanmi,” tutur Hamsina.
Setelah sampai di bank untuk pencairan, lanjut Hamsina, ternyata delapan puluh persen nomor rekening yang disetor tidak aktif.
“Astaga iya. Akhirnya kembali saya tanyakan dari imam mana (nomor rekening yang tidak aktif). Jadi kemarin ini yang aktif saja saya urusi,” jelasnya.
Sementara yang belum aktif nomor rekening, kata Hamsina, segera dihubungi kembali yang bersangkutan untuk mengaktifkan.
“Bagi yang sudah aktif nomor rekeningnya, sudah saya tanda tangani. Sudah berpores pencairannya,” ujarnya.
Terkait bagi imam yang belum menerima insentif tahun 2017 lalu, agar menghubungi yang menangani.
” Karena saya masuk antara bulan satu bulan dua (tahun 2018),” pungkasnya.
(Busriadi)