Saat para peserta diedukasi oleh Fasilitator Tular Nalar tentang berbagai aplikasi percakapan, manfaat dan resiko yang sering kali muncul jika tidak digunakan secara bijak.
Majene, mandarnews.com – Mitra Masyarakat Anti Fitnah Indonesia atau Mafindo melalui program Tular Nalar menggelar literasi digital bagi lansia dan pemilih pemula yang berlangsung di ruang pola Kantor Bupati Majene, Sulawesi Barat, Minggu 27 November 2022.
Kegiatan ini diawali dengan Akademi Digital Lansia yang diikuti lansia dari kelompok Prolanis dari berbagai Puskesmas di wilayah ini.
Para peserta diedukasi oleh Fasilitator Tular Nalar tentang berbagai aplikasi percakapan, manfaat dan resiko yang sering kali muncul jika tidak digunakan secara bijak.
Koordinator Fasilitator Tular Nalar Sulbar, Dedy Aswan mengatakan, berbagai data menunjukkan bahwa penggunaan internet di Indonesia menimbulkan kesenjangan dilihat dari usia penggunanya.
Survei yang dilakukan Katadata Insight Center dan Kominfo pada tahun 2021 menunjukkan bahwa kelompok lansia (baby boomer) berusia 55-70 tahun hanya 3,6 persen pengguna internet dalam studi tersebut. Oleh karena itu, lansia juga dianggap sebagai kelompok usia yang perlu cakap dalam dunia digital.
“Karena cakap digital bukan hanya dimiliki oleh yang muda atau profesional, tapi juga bagi lansia. Dalam tatanan keluarga merupakan orang yang di pandang maka dari itu kecakapan digital dibutuhkan agar dapat menjadi contoh buat anak dan cucunya. Para lansia juga diajak kritis dalam dunia digital agar tidak terjebak informasi hoaks dan lainnya ,” kata Dedy Aswan.
Dalam kegiatan digital ini, para peserta antusias dan menyampaikan keluhannya dalam menggunakan aplikasi percakapan saat mendapatkan edukasi.
Diantaranya nyaris jadi korban penipuan, menerima informasi hoaks dan keluhan lainnya. Peserta diajari cek fakta melalui platform Chatbot Kalimasada Mafindo dengan mengirim pesan whasapp ke nomor 0859 21 600 500.
“Ini banyak sekali manfaatnya bagi saya, mengapa? informasi hoaks selama ini beredar lewat internet, melalui handphone yang kita lihat selama ini. Alhamdulillah, dari pelatihan ini kita akan mengetahui untuk mengecek informasi hoaks atau tidak,” kata seorang peserta, Ardin.
Sekolah Kebangsaan Bagi Pemilih Pemula
Selain lansia, Tular Nalar Mafindo yang pelaksanaannya dibantu mahasiswa Teknik Pendidikan Universitas Negeri Makassar atau UNM KKN di Majene ini juga menggelar Sekolah Kebangsaan bagi pemilih yang berasal dari siswa Sekolah Menangah Atas atau SMA dan mahasiswa. Para peserta ini diajak untuk memahami makna Pemilu sebagai wadah demokrasi dan peran penting pemilih pemula.
Dedy Aswan mengatakan, pemilih pemula ini diajak untuk berpikir kritis sebagai bekal berpartisipasi dalam Pemilu. Apalagi tantangan Pemilu 2024 mendatang diprediksi akan sama dengan Pemilu sebelumnya yakni banyaknya hoaks, politisasi SARA dan ujaran kebencian.
“Ini adalah salah satu kegiatan Tular Nalar yakni Sekolah Kebangsaan dikhususkan remaja. Tujuannya memberikan pengetahuan bagi pemilih pemilih tentang demokrasi, mencegah penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politisasi SARA yang beredar di masyarakat melalui dunia digital,” ujar Dedy.
Dalam pelaksanaannya, peserta diajak untuk berpikir kritis dalam melihat informasi yang beredar di dunia digital. Termasuk diberi pemahaman cek fakta setiap informasi yang diterima melalui berbagai platform yang dimiliki Mafindo dan tools lainnya.
Diantaranya melalui Chatbot Kalimasada (0859-21-600-500), Aplikasi Hoax Buster Tools, https://cekfakta.com, https://turnbackhoax.id
Google Reverse Image dan aplikasi lainnya. Tujuan utamanya dari Tular Nalar ini, agar para pemilih pemula cakap digital, berpatisipasi dalam pemilih dan menjadi pemilih yang cerdas. (Mutawakkir/rls)