Uang yang diduga palsu.
Majene, mandarnews.com – Salah satu karyawan GRaPARI Majene Amel (nama samaran) mengaku menerima uang diduga palsu dari konsumen saat membayar orderan saldo penjualan pulsa.
Amel diketahui menerima uang diduga pulsa dari konsumen saat dirinya memposting status di salah satu akun media sosialnya Facebook yang bertuliskan “Dapat Uang Palsu lagii…
Cihhh,,,Bahaya ini majene klo banyak beredar uang palsu begini,” tulis Amel dalam postingannya sambil mengunggah foto uang palsu dimaksud, Selasa (31/8).
Saat dikonfirmasi, Selasa (31/8) malam, Amel mengakui kebenaran postingannya tersebut.
Amel menjelaskan, ia menerima uang diduga palsu saat mendapat bayaran dari salah satu konsumennya yang mengorder saldo penjualan pulsa.
Karyawan ini mengaku, mengenali orang yang memberinya uang diduga palsu tersebut, namun konsumen itu tidak mengakui jika uang diduga palsu dari dia.
“Saya kenali orangnya, karena sudah biasa ke GraPARI, cuma masalahnya tidak ada CCTV saat kejadian,” kata Amel saat dikonfirmasi.
Ia menyampaikan, jika orang yang diduga mengedarkan uang diduga palsu itu sudah sering ke GraPARI dan baru kali ini mendapat bayaran dari uang diduga palsu.
Kata Amel, sebanyak Rp. 200.000 yang dibayarkan oleh konsumen itu, salah satu lembaran uangnya asli sementara lembaran satunya yang diduga palsu.
“200 ribu ji. Uang satunya itu asli, yg satu lembarnya paslu.
Sdikitji iyya. Cuman nyolot skali orngnya, nda mngaku. Makanya sy posting di fb tadi, karena tidak mengaku, agar dia efek jerahnya,” balas Amel.
Amel menjelaskan, jika uang diduga palsu itu memiliki bentuk tidak seperti bentuk uang pada umumnya.
Menurutnya, ia sudah menerawang dan meraba uang tersebut tapi memang uang itu hasil dari print menggunakan kertas biasa.
Amel sendiri belum melaporkan kasus itu ke pihak berwajib, dan saat memposting status FB nya ia sengaja tidak menandai konsumen yang dimaksud karena alasan kasian.
Sengaja mandarnews.com tidak memuat nama asli narasumber karena permintaannya.
(Mutawakkir Saputra)