Foto bersama Bupati Mamasa (tengah), Ketua Yayasan (kiri bupati), pengelola Kampus III Unasman, panitia KKN, serta beberapa perwakilan mahasiswa KKN.
Mamasa, mandarnews.com – Universitas Al Asy’ariah Mandar (Unasman) melaksanakan kegiatan penarikan secara resmi terhadap mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Unasman Membangun Desa (PUMD) di Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
Acara tersebut dilaksanakan di ruang pola Kantor Bupati Mamasa, Senin (26/9). Kegiatan dihadiri langsung Ketua Yayasan Kampus Unasman, Wakil Rektor Unasman, Panitia KKN, dosen pembimbing, pengelola dari berbagai jurusan di Mamasa, kepala desa, dan Bupati Mamasa bersama jajarannya, serta mahasiswa KKN sendiri.
Menurut Ketua Yayasan Kampus Unasman KH. Muh. Syibli Sahabuddin, pihaknya melakukan penarikan mahasiswa yang melaksanakan KKN di dua kecamatan di Kabupaten Mamasa, yaitu Kecamatan Mamasa dan Kecamatan Sumarorong.
“Adapun jumlah mahasiswa yang melakukan KKN di dua kecamatan tersebut berjumlah 83 orang,” ucap KH. Syibli.
Hal ini merupakan tradisi setiap kampus, di saat mahasiswa selesai melakukan KKN, maka dilakukan acara penarikan.
“Tidak lama lagi akan menjadi seorang sarjana atau dengan kata lain, akan menjadi manusia yang telah dimanusiakan oleh pendidikan, olehnya itu, ilmu yang telah didapatkan dalam bangku kuliah agar bisa diterapkan sebaik-baiknya dan dimanfaatkan sebaik mungkin di tengah masyarakat,” ujar KH. Syibli.
Senada dengan hal itu, Kain Lotong Sembe selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) menyampaikan terimakasihnya kepada Pemkab Mamasa hingga tingkat desa, khususnya tempat pelaksanaan KKN karena telah diberi peluang dan waktu mahasiswa Unasman untuk melakukan KKN di Kabupaten Mamasa.
“Sesuai pantauan sebagai DPL, kita patut bersyukur karena sejak awal hingga akhir mahasiswa malakukan KKN dengan baik tanpa ada hambatan dan kendala, terutama selalu mendengar sesuai yang dipesankan agar tetap menjaga nama baik almamater,” sebut Kain Lotong.
Namun, sambungnya, sebagai manusia yang tak luput dari dosa, mewakili mahasiswa KKN ia menyampaikan permohonan maafnya jika selama melakukan KKN pernah melakukan kesalahan, baik kepada pemerintah maupun kepada masyarakat.
“Mahasiswa dalam melakukan KKN, selain membuat laporan kelompok, membuat laporan individu, baik kegiatan harian maupun gagasan individu, juga membuat produk pengabdian,” kata Kain Lotong.
Produk pengabdian yang dimaksud ialah membuat suatu produk yang nampak dan bisa bermanfaat, baik bagi pemerintah maupun kepada masyarakat.
“Beberapa produk pengabdian yang telah mereka lakukan antara lain, ada yang membuat batas dusun, ada yang membuat pemanfaatan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan pencegahan penyakit pada tanaman padi, yaitu agens hayati dan sebagainya. Semua itulah yang disebut produk pengabdian,” imbuh Kain Lotong.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi mengatakan, Pemkab Mamasa patut bersyukur karena Unasman hampir setiap tahunnya selalu menempatkan mahasiswanya melaksanakan KKN di Kabupaten Mamasa.
“Mengapa disyukuri, karena terbukti seperti saat ini mereka melakukan KKN dengan menerapkan produk pengabdian seperti membuat batas dusun dan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami sayuran. Hal tersebut patut diapresiasi karena bagian dari membantu pemerintah, baik tingkat desa maupun kabupaten,” terang Ramlan.
Ia berharap, Unasman ke depan terus bersinergi dengan Pemkab Mamasa, terutama di bidang pendidikan karena semakin banyak manusia berpendidikan dalam suatu wilayah maka dengan sendirinya wilayah tersebut akan maju.
“Pesan kepada mahasiswa agar ilmu yang telah didapat digunakan dengan baik, terus ditingkatkan, agar kelak nantinya bisa membantu masyarakat dalam hal membangun ekonomi dan membangun daerah masing-masing,” tutup Ramlan. (Yoris)
Editor: Ilma Amelia