Mahasiswa mengadakan praktikum di laboratorium Unsulbar, Rabu (29/12).
Majene, mandarnews.com – Laboratorium di perguruan tinggi sangat vital untuk kegiatan riset para dosen dan mahasiswa.
Namun, keberadaan bahan-bahan berbahaya di laboratorium juga berpotensi berisiko bagi petugas dan pengguna laboratorium.
Sebagai antisipasi berbagai risiko tersebut, pengelola laboratorium Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar Workshop Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Ketua Panitia Workshop K3 Laboratorium Unsulbar Daud Irundu pada Rabu (29/12) menjelaskan, kegiatan menghadirkan ahli pranata laboratorium pendidikan, yaitu Abdurrahman Effendi, MTI dari Universitas Lampung (Unila).
“Pokok pembahasan di worksohop ini terkait standar kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium pendidikan,” kata Daud yang juga dosen Ilmu Kehutanan Unsulbar.
Daud menambahkan, pada workshop ini juga disampaikan materi yang bertujuan melatih peserta memahami perbaikan dokumen pelayanan laboratorium.
Acara yang dibuka langsung Rektor Unsulbar Dr. Akhsan Djalaluddin itu dihadiri puluhan peserta yang terdiri atas koordinator laboratorium fakultas dan program studi serta laboran bersama asisten laboran di setiap fakultas.
Unsulbar saat ini telah memiliki sejumlah laboratorium yang terdiri atas laboratorium teknik, perikanan, peternakan, biologi dasar, molekuler, mikrobiologi, pertanian, GIS, fisika dasar, dan microteaching.
Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) laboratorium Unsulbar Sari Rahayu Rahman mengatakan, K3 laboratorium adalah semua upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengguna laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium.
“Ada sejumlah bahan kimia atau peralatan laboratorium yang berisiko, ada yang mudah terbakar atau mengandung racun sehingga penggunaannya harus taat prosedur,” kata Sari yang juga dosen Pendidikan Biologi Unsulbar.
Dalam catatan sejarah kecelakaan kerja di laboratorium di tanah air, salah satunya adalah terjadinya ledakan di laboratorium kimia kualitatif Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI), 16 Maret 2015.
Ledakan terjadi saat para mahasiswa melaksanakan praktikum destilasi (penyulingan). Kecelakaan tersebut mengakibatkan 2 orang mengalami luka berat dan 12 orang luka ringan. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia