
Pelaksanaan Forum Group Discussion yang dilakukan oleh Unsulbar bekerjasama dengan Unhas serta pemerintah kelurahan dalam program desa binaan.
Majene, mandarnews.com – Universitas Sulawesi Barat melalui Program Desa Binaan (PDB) melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) tentang Pengelolaan dan Penataan Kawasan Sentra Pengolahan Ikan Terbang di Kelurahan Mosso, Sabtu 30 Agustus 2025.
Dosen Sumber Daya Akuatik, Universitas Sulawesi Barat,
Dr. Muhammad Nur , S.Pi., M.Si mengatakan konsep desain pengelolaan dan penataan kawasan sentra pengolahan ikan terbang di Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene menekankan pada penataan tata ruang yang teratur, keseragaman papan nama sentra, bangunan kuliner, standar pelayanan yang seragam serta didukung oleh fasilitas sanitasi dan higienitas sesuai standar. Selain itu, diperlukan penguatan infrastruktur seperti cold storage, akses jalan, dan sistem pengelolaan limbah terpadu yang ramah lingkungan.
“Dari sisi kelembagaan, pengelolaan kawasan telah direncanakan dibentuk koperasi atau kelompok usaha bersama yang menjadi pengelola kawasan sentra. Upaya ini juga dipadukan dengan pengembangan branding produk khas Mosso dan somba yang telah dikenal sejak dulu kala dan strategi pemasaran digital agar mampu meningkatkan daya saing serta memperluas jangkauan pasar,” jelasnya.
Dr. Fahrul, S.Pi., M.Si Dosen Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Universitas Hasanuddin atau anggota Tim PDB
menyebut strategi pengembangan SDM dan UMKM berdaya saing pada kawasan sentra ikan terbang diarahkan pada peningkatan kapasitas melalui pelatihan teknis pengolahan, manajemen usaha, serta penguatan kompetensi tenaga kerja sesuai standar mutu dan keamanan pangan.
Selain itu, pelaku UMKM perlu difasilitasi dalam pengurusan legalitas dan sertifikasi usaha, seperti NIB, PIRT, Halal, maupun BPOM, agar produk memiliki nilai tambah dan kepercayaan pasar.
Menurutnya, inovasi produk dan diversifikasi olahan berbasis ikan terbang juga menjadi langkah penting untuk memperluas pilihan konsumen, didukung pemanfaatan teknologi tepat guna agar kualitas dan daya simpan produk meningkat.
Lanjutnya, dari sisi permodalan, strategi ini mendorong akses pembiayaan melalui KUR, koperasi, maupun jejaring lembaga keuangan. Sementara itu, penguatan pemasaran dilakukan dengan pemanfaatan platform digital dan kolaborasi multipihak, yang diperkuat dengan kelembagaan usaha berbasis kelompok atau koperasi, sehingga UMKM ikan terbang di Kelurahan Mosso dapat tumbuh lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Idhan Kamase menyampaikan kegiatan FGD ini sangat positif.
Ia juga memberikan apresiasikepada Universitas Sulawesi Barat dan Unhas yang telah menghadirkan program pemberdayaan masyarakat melalui penataan dan pengelolaan kawasan sentra pengolahan ikan terbang.
Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat setempat yang sebagian besar menggantungkan hidup pada sektor perikanan, khususnya pengolahan ikan terbang.
Ia menegaskan bahwa pemerintah kelurahan siap mendukung tindak lanjut dari hasil diskusi, baik melalui fasilitasi kelembagaan, koordinasi dengan instansi terkait, maupun mendorong partisipasi aktif masyarakat. Harapannya, pengelolaan kawasan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM, tetapi juga mampu menjadikan Mosso sebagai sentra unggulan olahan ikan terbang yang berdaya saing.
Supriadi Tokoh Masyarakat menambahkan bahwa sebagai masyarakat Mosso sangat mendukung kegiatan FGD ini karena memberikan gagasan baru dalam pengelolaan dan penataan sentra pengolahan ikan terbang.
“Harapan kami, hasil dari diskusi ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut dengan pendampingan nyata agar kesejahteraan masyarakat bisa semakin meningkat,” ujar Supriadi, tokoh masyarakat Kelurahan Mosso. Kegiatan ini tidak hanya mendapat dukungan dari pemerintah setempat dan tokoh masyarakat melainkan juga dari Karang Taruna Kelurahan Mosso.
“Kami dari Karang Taruna siap terlibat aktif dalam pengembangan sentra pengolahan ikan terbang ini. Pemuda Mosso harus ikut ambil bagian, baik dalam produksi, inovasi olahan, maupun pemasaran digital, agar potensi ikan terbang bisa memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” ungkap perwakilan Karang Taruna Kelurahan Mosso. (Ptr)