Pelaksanaan simulasi, dimana para pelajar seolah menjadi korban sekaligus membantu temannya dalam proses evakuasi.
Majene, mandarnews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene melaksanakan simulasi bencana berbasis pelajar yang melibatkan 15 sekolah di dalam kota Majene mulai dari tinggkat TK, SD, SLTP, dan SLTA.
Pelaksanaan simulasi ini dipusatkan di depan Stadion Prasamya Mandar Majene, Jumat ((11/11/22) yang dihadiri langsung oleh Bupati Majene, Wakil Bupati Majene, Kapolres Majene, Dandim 1401 Majene, Kepala BMKG, Pimpinan Cabang BRI Majene, Damkar, Satpol PP, Perhubungan, OPD terkait, PSC 119 Majene, serta unsur lainnya.
Kepala Pelaksana BPBD Majene Ilhamsyah mengatakan, kegiatan dilakukan dilatarbelakangi berdasarkan data Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021, Kabupaten Majene masuk dalam urutan kedua se-Indonesia dari Kabupaten atau Kota, resiko bencana tertinggi.
Tidak hanya itu, menurutnya, kondisi saat ini berdasarkan prakiraan BMKG bahwa pada bulan Desember 2022 akhir tahun dan awal 2023 nantinya diprediksi potensi curah hujan di Majene tingggi.
“Hal itulah yang mendasari kita melaksanakan apel kesiapsiagaan dan sekaligus melaksanakan simulasi gempa bumi dan tsunami,” ujar Ilhamsyah.
Ia menjelaskan, simulasi berbasis pelajar dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi atau pengetahuan kepada para pelajar terkait apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi atau bencana lainnya, mengetahui jalur-jalur evakuasi serta titik kumpul.
Ia pun berharap, dengan adanya pengetahuan yang dimiliki oleh para pelaiar tentunya diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa atau luka-luka karena sudah tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana.
Bupati Majene, Andi Achmad Syukri menyambut baik kegiatan yang bertemakan BERSAMA KITA TANGGUH tersebut.
Menurutnya, ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah daerah atas bahaya bencana terutama kepada pelajar,” sebut Bupati Majene, Andi Achmad Syukri Tammalele, dalam sambutannya pada Apel Bulan Pengurangan Resiko Bencana bagi Pelajar Tahun 2022 sekaligus pelaksanaan simulasi tersebut.
Lanjutnya, meminimalisir risiko jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami, perlu dilakukan berbagai upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang baik, terencana, terarah, dan efektif yang dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat sampai pasca bencana.
“Apel ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas daerah dalam menghadapi ancaman bencana khususnya bencana gempabumi dan tsunami di Kabupaten Majene,” sebut Andi Syukri.
Lanjutnya, Presiden Republik Indonesia, pada Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022 yang lalu, telah mengamanatkan agar dilakukan mitigasi dan pengurangan risiko bencana dan harus menjadi fokus di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun di daerah.
“Paradigma penanggulangan bencana yang dulunya berfokus kepada upaya-upaya darurat, kini telah bergeser kepada upaya pencegahan, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana,” ungkap Andi Syukri.
Ia pun berharap, kegiatan yang tengah dilaksanakan dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan seluruh pihak terhadap kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana.
“Kami juga mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh pihak dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang mungkin timbul, khususnya bencana hidrometeorologi yang umumnya mendominasi di musim hujan saat ini,” harap Bupati Majene.
Dalam pelaksanaan simulasi ini, selain dilakukan upaya-upaya proses evakuasi serta pertolongan, juga dilakukan penyiraman api jika terjadi kebakaran menggunakan Mobil Damkar baru milik Majene.
(Mutawakkir Saputra)