Bupati Majene bersama para undangan lainnya dalam kegiatan penamatan dan khataman Al-Qur’an dirangkaikan dengan Saiyyang Pattuqduq, Rabu (22/6/2022) di Lapangan Bura Sendana Somba.
Majene, mandarnews.com – Penamatan dan khataman Al-Qur’an dilaksanakan di Lapangan Bura Sendana Kecamatan Sendana dan diikuti 24 sekolah dasar (SD) se-Kecamatan Sendana serta satu Madrasah Ibtidaiyah dimana murid ranking 1 hingga 4 berhak menunggangi kuda penari (saiyyang pattuqduq), Rabu (22/6).
Adapun pelajar yang naik kuda penari pawai mengelilingi rute yang sudah ditentukan, yakni lorong Kelurahan Mosso dan Desa Limbua sebanyak 297 siswa dengan 103 saiyyang pattuqduq.
Paling depan barisan kuda penari terlihat ditunggangi oleh Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele (AST) bersama Camat Sendana Asri Abdul Azis kemudian kuda kedua ditunggangi Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sendana Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suryanto dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Andi Arman.
Kuda ketiga ditunggangi oleh Komando Rayon Militer (Danramil) Sendana bersama Jasman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene kemudian dilanjutkan oleh 197 murid berprestasi tersebut.
Bupati Majene Andi Sukri Tammalele (AST) saat ditemui di Kantor UPTD Pendidikan dan ditanya soal penamatan tingkat kabupaten mengaku akan mengomunikasikan dengan dinas terkait.
“Tentunya untuk itu kami akan rapatkan dengan Dinas Pariwisata, kalau perlu kita adakan lomba parrawana, lomba kalindaqdaq, dan lainnya,” jelas AST.
Sementara anggota DPRD Majene Jasman mengapresiasi seluruh panitia kegiatan karena sukses melaksanakan kegiatan sakral tahunan ini setelah vakum selama tiga tahun.
“Saya tentunya mengapresiasi seluruh rangkaian acara karena ini merupakan acara sakral yang di dalamnya ada budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan, untuk itu kami mengajak semua warga Sendana dan umumnya masyarakat Majene untuk bersatu dan mendukung kegiatan seperti ini,” ujar anggota DPRD Majene jebolan pesantren tersebut.
Sementara Kepala UPTD Pendidikan Sendana Andi Arman mengaku senang dan berterimakasih kepada seluruh panitia yang terlibat dalam kegiatan penamatan ini.
“Namun, saya sedikit kecewa atas tidak hadirnya beberapa undangan, padahal kegiatan ini adalah acara sakral dan itu terbukti dengan antusiasnya ribuan penonton yang memadati Lapangan Bura Sendana,” pungkas Andi Arman. (Haslan)
Editor: Ilma Amelia