Ruang kelas SDN 4 Mekkata, Malunda, Majene yang kembali difungsikan oleh para siswa. Sumber gambar: Prokopi Majene
Majene, mandarnews.com – Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Mekkata, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene yang hancur akibat gempa kini kembali difungsikan setelah mendapat bantuan perbaikan dari Kompas bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene.
Hal ini ditandai melalui peresmian dan serah terima bangunan hibah bantuan kemanusiaan pembangunan SD Negeri 4 Mekkatta Kec. Malunda dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK), Senin, (29/11).
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Majene Aris Munandar Kalma, para staf ahli bupati, asisten III, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Kadis Dikpora), Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Inspektur Inspektorat, Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kadis Koperasi, Industri, dan Perdagangan, Camat Malunda, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Malunda, serta tamu undangan lainnya.
Sementara rombongan YDKK terdiri dari Direktur Kerja Sama Antar Lembaga Harian Kompas Rusdi Amral, Manager Executif YDKK Y. Anung Wendyartaka, Executif Legal YDKK F. Natalis Lakaseru, Kepala Biro Harian Kompas Makassar M. Final Daeng, Kepala Biro Kompas TV Makassar (FKD Makassar) Saffri Sitepu, General Manager Hotel Santika Makassar (FKD Makassar) Yuli Priyono, dan koordinator proyek YDKK Zaenal Abidin.
Kepala Sekolah SDN 4 Mekkatta Nasaruddin mengatakan, sekolahnya menghadapi dua masalah besar, yaitu pandemi Covid-19 dan gempa bumi pada Januari lalu.
Menurut NasaeudNas, kedua bencana tersebut memengaruhi proses belajar mengajar. Suatu kesyukuran yang amat besar, bantuan pembangunan SDN 4 Mekkatta dari Yayasan Kompas Group akhirnya bisa dinikmati.
“Mewakili kelaurga besar SDN 4 Mekkatta dan warga Desa Mekkatta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga bisa menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT,” ucap Nasaruddin.
Kadis Dikpora Majene H. Mithar mengaku bersyukur karena hari ini peresmian gedung sekolah SDN 4 Mekkatta dilakukan bersama-sama.
Meski seluruh sekolah di Kecamatan Malunda dan Ulumanda telah diintervensi, baik pemerintah dan lembaga di bidang kemanusiaan, namun intervensi yang dilakukan Yayasan Kompas Group sangat luar biasa.
“Kalau di tempat lain, mungkin hanya beberapa ruangan belajar atau berupa tenda, namun di tempat ini Yayasan Kompas membangunkan satu gedung termasuk perangkat di dalamnya seperti buku buku di perpustakaan,” ungkap H. Mithar.
Mulai hari ini, setelah penandatanganan berita acara serah terima bangunan dari Kompas Group kepada Pemkab Majene, aekolah ini sudah dapat digunakan untuk proses belajar mengajar.
Direktur Kerjasama Antar Lembaga Harian Kompas Rusdi Amral mengatakan, begitu terjadi musibah di Sulbar, YDKK langsung diberikan amanah dari para donatur atau dari pembaca dengan mengumpulkan dana sebesar Rp1,3 M untuk disalurkan.
“Kemudian kami menunjuk tim mulai dari Mamuju dan Majene, hingga dipilih lokasi di SD 4 Mekatta,” ujar Rusdi.
Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi sebuah berkah dan sudah menjadi panggilan untuk menitipkan jejak di sini.
“Bukan hanya di Majene tapi mulai dari Aceh hingga Papua, setiap ada bencana kami mencoba lebih cepat bereaksi membawa bantuan dan tepat sasaran. Kami pilih Mekkata karena kami sadar tempat ini jauh dari pusat kota Majene,” kata Rusdi.
Ia juga menitip pesan agar gedung yang telah dibangun tersebut dirawat dan dapat berumur selama mungkin agar anak-anak lebih semangat dalam belajar.
Wabup Majene Aris Munandar Kalma juga menyampaikan terimakasihnya atas semua bantuan yang diterima.
Aris menyebutkan, bencana gempa bumi lalu menjadi pukulan yang luar biasa di awal tahun, namun tetap bersyukur karena dari cobaan tersebut silaturahmi dan rasa kekeluargaan semakin erat.
“Bahkan, saat ini kami mendapatkan saudara-saudara baru, salah satunya YDKK yang telah membantu pembangunan infrastruktur pendidikan di Majene, khususnya di Malunda,” tambah Aris.
Ia pun menitip pesan agar ke depan jika melintas untuk selalu ingat Majene dan mampir karena Majene, khususnya Mekkata sudah menjadi rumah dari Kompas Group.
“Saya juga mengusulkan ke kepala sekolah agar menyertakan nama Kompas di beberapa fasilitas di sekolah, misalnya aula atau musala sebagai bentuk terima kasih kita kepada Kompas,” tutup Aris.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia