Saat sejumlah warga beristirahat di tenda pengungsian.
Majene, mandarnews.com – Usai jalan Nasional tembus yang tertutup akibat tanah longsor di Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, sejak Jumat (18/11) hingga Sabtu (19/11) pukul 14:00.
Pemerintah Kabupaten Majene langsung bergegas membangun posko penanganan korban bencana banjir bandang di Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Sabtu (19/11) malam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Sosial, serta organisasi perangkat daerah (OPD) dan pihak lainnya membuka posko pengungsian penanganan korban banjir bandang di depan Puskesmas Salutambung, yang sebelumnya berada di depan kantor UPTD Kehutanan.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Majene, Sirajuddin menyampaikan, ada dua dusun yang paling terdampak akibat terjadinya banjir bandang yang menerjang Desa Salutambung pada Jumat kemarin. Dua Dusun tersebut adalah, Dusun Tatibajo dan Dusun Sambalagia.
Melalui laporan BPBD, Sirajuddin menyampaikan ada 22 rumah hanyut dari dua dusun ini, yang tersapu oleh arus, akibat meluapnya sungai yang bermuara di Kecamatan Tubo.
Masing-masing untuk Dusun Tatibajo ada 7 rumah yang hanyut. Sementara di Dusun Sambalagia sebanyak 15 rumah hanyut.
Selain menghanyutkan rumah warga, terdapat juga puluhan rumah warga yang mengalami rusak berat sehingga tidak memungkinkan untuk ditempati.
Kepala Desa Salutambung, Jabaruddin dikonfirmasi media mengatakan, dengan melihat kondisi yang ada, Pemerintah Desa mengedukasi masyarakat yang ada di dua dusun tersebut untuk keluar dari perkampungan dan bersama-sama tinggal di pengungsian.
Hal ini dilakukan, sebagai antisipasi adanya banjir susulan, mengingat kondisi cuaca yang tidak mendukung karena sering terjadi hujan.
Sebelum didirikannya posko pengungsian, warga yang ada mengungsi di masjid dan hutan dengan membangun tenda-tenda, serta di UPTD Kantor Kehutanan.
Namun, sudah disatukan di posko pengungsian yang ada di Puskesmas Salutambung untuk lebih aman.
Menurutnya, hampir semua warga yang ada di dua dusun tersebut mengungsi. Baik bagi warga yang rumahnya hanyut ataupun rusak berat dan tidak memungkinkan lagi untuk ditempati.
Sebanyak 86 KK yang ada di dua dusun ini. Dusun Tatibajo 54 KK dan 32 KK di Dusun Sambalagia. Dengan total jumlah jiwa sebanyak 409 jiwa.
Selain mengevakuasi warga ke titik pengungsian dan membangun posko untuk penanganan korban banjir bandang di Desa Salutambung, Pemerintah Kabupaten Majene juga langsung menyiapkan dapur umum selimut dan tikar serta pelayanan kesehatan untuk warga pengungsi.
Adapun masa tanggap darurat untuk penanganan kedaruratan bencana selama 14 hari terhitung Sabtu (19/11).
(Mutawakkir Saputra)