Kepala BPBD Mamuju, Muh.Taslim Sukirno. (Dok: Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Polemik 120 kepala keluarga (KK) di tiga wilayah, yaitu Kelurahan Galung, Desa Takandeang, dan Desa Botteng Utara yang menerima bantuan dari Non Government Organization (NGO) akhirnya menemui titik terang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Muh.Taslim Sukirno menyebut, pemberian dana stimulan untuk 120 KK itu tidak akan mendapatkan potongan.
Hal tersebut disampaikan usai Muh. Taslim melakukan koordinasi langsung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta dengan mengumpulkan semua data penerima bantuan NGO.
“Setelah membawa semua data bantuan NGO, maka hasil koordinasi kami dengan BNPB disimpulkan bahwa untuk 120 KK bantuan NGO di Kelurahan Galung, Desa Takandeang, dan Desa Botteng Utara itu berupa huntara (hunian sementara) sehingga akan tetap diberikan bantuan dana stimulan sesuai dengan kategori masing-masing,” ujar Muh. Taslim, Rabu (19/01).
Hal itu juga dipertegas oleh surat yang dikeluarkan oleh NGO tentang pedoman bantuan recycle house (rumah daur ulang yang dibangun dengan tidak menggunakan besi dan pondasi permanen karena sifatnya berupa huntara, tapi dipersiapkan bisa menjadi rumah tumbuh sambil menunggu bantuan dari pemerintah terealisasi.
“Berdasarkan semua data yang kami sampaikan ke BNPB, maka 120 KK di Kelurahan Galung, Desa Takandeang, dan Desa Botteng Utara akan tetap diberikan bantuan sesuai kategori tanpa potongan,” lanjut Muh. Taslim.
Sebelumnya, muncul polemik pada 120 KK penerima bantuan dana stimulan pada tiga wilayah itu setelah beredar kabar bakal dilakukan pemotongan Rp8 juta.
Berdasarkan keterangan Muh. Taslim saat itu, hal tersebut dilakukan untuk mengikuti petunjuk pelaksanaan (juklak) BNPB poin 5 yang menyebutkan bahwa kepala keluarga tidak sedang dalam proses atau telah mendapatkan bantuan rumah dari sumber pendanaan yang lain.
Usai berkoordinasi, Muh.Taslim berharap dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Mamuju, khususnya pada yang terdampak gempa.
“Saya kira sampai di sini kita bisa pahami semua, kami bekerja sesuai petunjuk pelaksanaan, yang terbaik bagi masyarakat Mamuju,” pungkas Muh. Taslim. (Rfa/Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia