
Minyak goreng curah yang dijual perbotol (per liter) oleh pedagang di Pasar Sentral Majene dengan harga Rp. 20.000.
Majene, mandarnews.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah resmi merilis Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 11 tahun 2022 tentang Penatapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah yakni Rp. 14.000 per liter. Dan mencabut HET Minyak Goreng kemasan yang tadinya dilakukan penentuan satu harga kini mengikuti mekanisme pasar.
Kebijakan yang diambil oleh Pemerintah sejak (16/3/22) ini merupakan upaya untuk menstabilkan harga dan ketersediaan barang di pasar.
Akan tetapi, kebijakan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Pasalnya, setelah peraturan atau kebijakan baru tersebut ditetapkan justru membuat ketersediaan sejumlah minyak goreng kemasan makin langka dan harga jual minyak goreng curah makin mahal.
Seperti hal yang terjadi di Pasar Sentral Majene. Salah satu pedagang Salmiah menyebutkan, saat ini harga jual minyak goreng curah per jeriken (5 liter) dijualkan dengan harga Rp.100.000. Kondisi ini hampir sama semua terjadi dengan sejumlah pedagang lainnya.
Sebelumnya para pedagang menjualnya Rp. 85. 000 per jeriken.
Menurutnya, adanya kenaikan harga minyak goreng curah telah terjadi sejak 1 pekan terakhir.
“Kami juga tidak tahu pengaruhnya apa. Jelasnya, setelah subsidi ini justru menjadi mahal,” jelas Salmiah, Selasa (22/3).
Ia mengaku, kenaikan harga diperoleh dari pengecer lainnya karena sejumlah pemasok atau distributor lainnya beberapa pekan tidak beroperasi.
“Mau tidak mau kita jual mahal juga, karena kita peroleh memang sudah mahal,” ungkap Salmiah.
Hal sama juga diungkapkan oleh Radyani. Ia menyebutkan bahwa memang harga minyak goreng curah saat ini mengalami kenaikan.
Radyani mengaku, jika minyak goreng curah saat ini sudah tidak bisa lagi dijualkan dengan harga Rp. 85.000 mengingat mengalami kenaikan. Sehingga mereka menjualkan minyak goreng curah saat ini dengan harga Rp. 20.000 per liter.
Para pedagang ini berharap, agar ketersediaan barang dan harga minyak goreng baik kemasan ataupun curah dapat stabil.
Apalagi saat ini ketersediaan minyak goreng kemasan masih langka dan mahal.
(Mutawakkir Saputra)