Nasfah Rahim, Kabid P2P Dinas Kesehatan Majene.
Majene, mandarnews.com – Penyuntikan vaksin kedua terhadap beberapa pejabat dan tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Majene yang sebelumnya melakukan vaksinasi pertama mulai dilakukan besok, Rabu (24/2) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) masing-masing.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Majene, Nasfah Rahim.
Menurut Nasfah, setelah tanggal 10 FebruariĀ kemarin dilakukan penyuntikan vaksin pertama, kini setelah genap 14 hari maka dilakukan penyuntikan vaksin kedua.
“Semua yang melakukan penyuntikan vaksin pertama kemarin dan telah genap 14 hari terhitung sejak awal melakukan penyuntikan, maka besok akan menjalani penyuntikan vaksin kedua,” ujar Nasfah, Selasa (23/2) di ruang kerjanya.
Nasfah menjelaskan, hal ini sesuai dengan petunjuk teknis (juknis), yaitu penyuntikan kedua dilakukan setelah 14 hari genap usai penyuntikanĀ pertama.
“Kalau total jumlah orang yang divaksin per tanggal 10 kemarin itu sebanyak 210 orang se-Majene dan data itu yang akan menjalani penyuntikan kedua jika tidak ada hambatan,” ucap Nasfah itu.
Kabarnya, penyuntikan akan tetap kembali dilakukan di Puskesmas masing-masing dan data peserta vaksinasi telah diberitahukan sebelumnya melalui pesan.
Lebih jauh, Nasfah menyampaikan jika orang yang sebelumnya terdata masuk dalam vaksinasi, namum belum melakukan penyuntikan maka akan tetap diupayakan dapat divaksin hingga kondisi memungkinkan dilakukan.
“Kalau total yang telah divaksin penyuntikan pertama sejak tanggal 10 berjalan hingga saat ini 987 orang dan sudah ada sekitar 300-an orang menunda vaksinnya karena tidak memenuhi syarat. Sementara target tahap pertama untuk vaksinasi adalah 1.461 namun data target seringkali mengalami perubahan,” ungkap Nasfah.
Ia pun berharap, penyuntikan kedua nantinya tetap berjalan lancar dan aman dengan harapan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Nasfah juga menyampaikan jika ketersediaan vaksin Sinovac hingga saat ini masih memadai. Sejauh pelaksanaan vaksinasi, belum ada efek samping yang begitu parah, kecuali mual.
“Kalau vaksinator itu orang dari Puskesmas yang memang sudah melakukan vaksinasi sebelumnya dan sudah mendapatkan pelatihan secara daring,” tutup Nasfah. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia