Masyarakat membantu warga yang menjadi korban Pilkada, Jumat (11/12).
Majene, mandarnews.com – Viral sebuah video yang beredar di Kabupaten Majene memperlihatkan salah satu keluarga membongkar rumahnya karena disuruh pindah oleh tuan tanah yang diduga menjadi korban dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Majene 2020 yang baru saja usai.
Kejadian ini terjadi tepatnya di Desa Pelattoang, Kecamatan Tammerodo Sendana, Majene, Jumat (11/12).
Dalam video yang ditayangkan secara langsung salah seorang warga Majene dengan nama media sosial Shyong, terlihat warga beramai-ramai membantu membongkar rumah warga tersebut.
Bahkan, salah satu warga menjelaskan dalam video bahwa keluarga tersebut disuruh pindah karena tidak mendengarkan instruksi untuk memilih pilihan si pemilik tanah.
“Dia disuruh pindah karena mencoblos nomor dua 02. Jahat kan,” ucap salah satu warga dalam video.
Pemilik akun media sosial Shyong ini terang-terangan menyampaikan hal serupa dalam videonya.
“Gara-gara beda pilihan ji ini disuruh pindah. Betul-betul tidak punya hati, belum apa-apa ini,” ujar Shyong.
Dalan video juga terlihat banyak warga yang merasa empati atas kejadian ini.
Sebelum hal ini terjadi dan viral, usai pelaksanaan pencoblosan Rabu (9/12) lalu telah beredar kabar bahwa korban diberi batas waktu selama 1 minggu oleh tuan tanah untuk menyelesaikan pembongkaran rumahnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut dua A. Achmad Syukri Tammalele (AST) dan Arismunandar Kalma (Aris) yang menjadi pemenang Pilkada Majene 2020 tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Ia bersama timnya langsung mengunjungi rumah yang menjadi korban itu.
Diketahui bahwa pasangan calon (paslon) ini rencana akan membantu keluarga tersebut untuk dicarikan tanah sementara sebagai tempat untuk membangun kembali rumahnya.
Berikut link video viral tersebut.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia