Bedah rumah, salah satu program pekerjaan fisik TMMD Kodim 1401 Majene, di Desa Awo, Kecamatan Tammerodo, Majene
Majene, mandarnews.com – Bedah rumah adalah salah satu program prioritas pembangunan fisik dalam pelaksanaan Pra Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dilaksanakan Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene yang ke -110.
Dengan adanya program ini, bagi sebagian warga, khususnya mereka yang tidak berkecukupan, jelas bedah rumah adalah salah satu harapan untuk bisa membuat hunian lebih layak lagi.
Seperti hal yang dirasakan oleh dua warga Desa Awo, Kecamatan Tammerodo, Kabupaten Majene sebagai tempat pelaksanaan program TMMD.
Dua warga yang beruntung mendapatkan bedah rumah dari pelaksanaan Pra TMMD Kodim 1401 Majene adalah Hardiansyah dan Hada. Dimana keduanya masing warga Dusun Tippulu Barat, Desa Awo, Tammerodo, Majene.
Salah satu penerima bedah rumah, Hardiansyah mengucapkan syukurnya atas adanya program pembangunan fisik tersebut.
Ia begitu beryukur, sebab mengingat kondisi dinding rumahnya sebagian hanya terbuat dari anyaman bambu dan kayunya sebagian juga sudah banyak yang lapuk.
Sehingga kala hujan disertai angin, maka air akan memasuki rumahnya, yang mengakibatkan ia harus menumpang di rumah saudaranya yang tempatnya bersebelahan.
“Alhamdulilah, saya sangat bersyukur pak TNI sudah berbaik hati membedah rumah saya menjadi permanen. Kami tidak perlu khawatir lagi jika hujan turun,” ucap Hardiansyah serasa air mata bahagia mengalir di pipinya.
Sementara itu, terpisah Dandim 1401 Majene, Letkol Infanteri Yudi Rombe mengatakan, TMMD adalah salah satu wujud operasi bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan.
“Kami berharap, program TMMD yang dilaksanakan di Awo mampu memberikan perubahan nyata, sehingga desa yang terletak di Kecamatan Tammerodo ini tidak lagi terisolir serta mampu bersaing dengan desa-desa lain,” tutup Dandim.
(Mutawakkir Saputra)