Warga berinisiatif membuat ruang kelas darurat di SDK 020 Buntukasisi Mamasa
Mamasa, mandarnews.com – Bertambahnya jumlah siswa dan kelas di SDK 020 Buntukasisi mendorong warga Buntukasisi di sekitar sekolah bahu-membahu membangun Ruang Kelas (RK) darurat.
Berdasarkan pantauan media, di SDK 020 Buntukasisi hanya memiliki dua ruangan yang diperuntukkan sebagai ruang belajar dan kantor sekolah. Sementara di SDK ini sudah terdapat 5 tingkatan kelas.
Ketua panitia pembangunan ruang kelas darurat, Lanto saat dikonfirmasi, Sabtu ( 14/9) , mengatakan, sesuai hasil pertemuan pihak sekolah, komite dan orang tua/wali murid demi lancarnya proses belajar mengajar di sekolah ini maka disepakati untuk membangun empat ruang belajar darurat secara gotong-royong.
Lanjutnya, SDK 020 Buntukasisi sudah memiliki sekitar 60 murid dari kelas I sampai kelas V dan tahun depan sudah akan bertambah lagi satu kelas yaitu kelas VI.
Warga di sekitar sekolah ini berharap, Pemda Mamasa lewat dinas terkait bisa memprioritaskan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB), apalagi dengan berlakunya sistem zonasi maka otomatis tahun 2020 mendatang, anak-anak di sekitar Buntukasisi, Rantekatoan, Mongin, Rante-rante dan sekitarnya akan bersekolah di sekolah ini.
Merespon hal itu Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Muh. Syukur Badawi saat dikonfirmasi , Senin (16/9) mengatakan, untuk di 2019 sesuai ketentuan, alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak tersedia untuk pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) karena DAK 2019 semua untuk renovasi sekolah-sekolah.
Namun demikian, kata Kadis, pada anggaran pokok TA 2020, SDK 020 Buntukasisi sudah menjadi prioritas untuk pembangunan dua unit Ruang Kelas Baru (RKB) dari DAU.
Kondisi SDK 020 Buntukasisi, kata Kadis M. Syukur sudah dikomunikasikan secara khusus dengan Wakil Bupati Mamasa.
“Kondisi sekolah ini sudah kami laporkan ke Wakil Bupati Mamasa bahwa karena sistem zonasi maka di sekolah ini akan banyak murid baru mengingat di wilayah ini merupakan zona banyak penduduk, jadi kepada beliau (Wabup, Red) kami laporkan untuk diperhatikan secara khusus,” terang Kadis, M. Syukur.
Reporter : Hapri Nelpan