Warga korban gempa yang bergotong royong saling membantu membangun rumah, Rabu (17/2).
Majene, mandarnews.com – Satu bulan lebih pasca gempa bumi di Sulawesi Barat (Sulbar), khususnya di Kabupaten Majene, para korban yang ada mulai bangkit, berbenah, dan membangun kembali rumah mereka yang hancur akibat gempa.
Seperti halnya yang dilakukan oleh warga yang ada di Dusun Maalle-alle Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Majene yang berswadaya dan bergotongroyong bersama sanak keluarga untuk mendirikan rumah.
Hasan Basri, salah seorang warga setempat yang tengah memperbaiki kembali rumahnya usai gempa mengatakan bahwa ia mulai merehab rumah yang hancur akibat gempa memanfaatkan bahan material yang ada serta bantuan yang tersalur sebelumnya dari beberapa relawan.
“Kami bersama keluarga dan para tetangga mulai mengevakuasi material, menyortir barang yang masih bisa dipakai, serta mulai merehab rumah dan membangun jika yang hancur parah sebelumnya,” ungkap Hasan, Rabu (17/2).
Hasan menjelaskan, yang dibangun tetap rumah model seperti sebelumnya yakni melantai tapi rangka kayu, hanya saja untuk dinding, masih berpikir untuk menggunakan tembok.
“Sebab di rumah inilah kepala desa kami meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan. Saat itu ia sedang mengungsi usai gempa siang hari namun terjadi gempa susulan dini hari yang kekuatannya lebih besar,” ucap Hasan.
Ia menceritakan bahwa saat terjadi gempa dengan magnitudo 6,2 waktu itu, hampir semua isi rumahnya porak-poranda, seluruh bangunan rumah hancur, bahkan yang berdiri pada saat itu hanya tiang rumah dari kayu.
“Semua tembok roboh, perabot rumah seperti lemari dan lainnya hancur. Bahkan posisi rumah saat setelah gempa itu pindah dan ada beberapa tiang rumah yang patah,” ujar Hasan.
Ia pun berharap agar secepatnya bantuan dari pemerintah bisa turun sehingga pengerjaan rumah bisa segera selesai.
“Jujur, bantuan untuk material masih sangat kurang. Ini saja yang kami terima dari relawan Metro TV hanya keperluan untuk bangunan beberapa meter saja, itu masih sangat kurang untuk keperluan pembuatan rumah, tapi patut kita syukuri,” kata Hasan.
Ia menerima belasan lembar atap serta triplek dan berencana membangun rumah sekitar 8×5.
Selain Hasan, beberapa warga Malunda lainnya juga mulai berbenah. Mereka lebih dahulu membersihkan puing-puing bangunan rumah. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia