Warga mendatangi sumber air panas untuk memenuhi kebutuhan air
Mamasa, mandarnews.com – Kendati Kabupaten Mamasa merupakan daerah ketinggian dan memiliki sumber mata air di berbagai tempat, namun hingga sekarang beberapa pemukiman warga di pusat Kota Mamasa masih kesulitan air, sehingga sumber mata air panas menjadi alternatif.
Akibat kesulitan air bersih, beberapa warga Dusun Rantekatoan Desa Osango, Kecamatan Mamasa mendatangi sumber mata air panas di Balatana sebagai alternatif meskipun harus mengantri saat mengisi air ke dalam jerigen atau galon.
Dalam mengangkut air, warga ada yang memilih menggunaka gerobak, motor bahkan dipikul dengan jarak kurang lebih 1 kilometer.
Salah satu ibu rumah tangga, Leni yang akrab disapa Mama Imbam di sela-sela kesibukannya mengisi air, menjelaskan, dominan warga Rantekatoan mengandalkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk memperoleh air bersih, namun hingga dua minggu setetes air pun tidak ada.
“Yang biasanya, PDAM mengalir seminggu sekali. Karena kekurangan air maka kami mendatangi sumber air panas sebagai alternatif meskipun harus bolak balik mengambil air,” tukas Leni, Rabu (7/8/2019).
Sambil dibantu anaknya mengisi air, Leni kembali bercerita, dalam sebulan, jika PDAM kembali normal biasanya mengalir empat kali dan per bulan dibayar rata-rata Rp 25.000, namun bila terlambat dikenakan denda.
Aldi Medrianto, salah seorang siswa yang sering mandi di tempat tersebut membeberkan, biasanya saat mau sekolah, dari subuh sudah banyak yang mengantri di bak penampungan air panas di Balatana.