Warga Palu, Muhammad Rafli. saat mengisi bensin di SPBU Rangas, Majene, malam ini.
Majene – Terlihat banyak kendaraan roda empat maupun roda dua di SPBU Rangas Majene mengisi bensin malam ini, Rabu (03/10). Beberapa dari mereka berplat DN (daerah Sulteng), adapula meski diantaranya tidak memiliki plat kentara dari Palu karena dialek mereka.
Penasaran dengan beberapa pengisi bensin tersebut, yang terdengar menggunakan logat Palu, kru Mandarnews.com, mencoba mendekati salah satu dari mereka. Ternyata benar. Dia Muhammad Rafli, warga Palu yang mengungsi yang akan mengungsi. Tujuannya ke kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Keluarga Rafli semuanya selamat dari gempa bumi dan tsunami. Tapi Ia mengaku masih trauma atas gempa dan tsunami yang menimpa kota Palu dan sekitarnya.
Tempat tinggal Rafli di Anoa 1 Kelurahan Tatora, Kecamatan Palu Utara tidak dijangkau tsunami. Tapi gempa merusak sebagian rumah warga, termasuk rumah Rafli.
“Daerah saya tidak disampai tsunami tapi banyak rumah yang rusak akibat gempa, seperti rumah saya banyak tembok retak, tegelnya semuanya pecah bahkan tembok pagar rumahku roboh dan ada tetangga saya meninggal, akibat dirobohi tembok rumahnya,” tutur Rafli dengan dialeg khas Palu.
Malam ini, Rafli melintasi Majene dengan membonceng ibunya menuju Selatan.
Rafli yang mengaku siswa SMK 3 Palu ini mengaku mengungsi hanya untuk sementara.
“Kami ke Goa Makassar, insya Allah hanya sementara, jika suasana sudah kondusif saya beserta keluarga akan kembali ke Palu,” tutup Rafli.
Reporter : Haslan