Proses pengemasan ikan terbang (tuing-tuing).
Majene, mandarnews.com – Dosen Fakultas Peternakan (Fapetkan) dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (2/10).
Dalam kegiatan ini, Tim PKM Fapetkan Unsulbar yang terdiri dari Muhammad Nur Ihsan, Muhammad Nur, dan Tenriware menggandeng Mosso Indah yang merupakan kelompok usaha pengeringan ikan terbang (tuing-tuing).
Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui program kemitraan masyarakat. Ketua Panitia, Muhammad Nur mengatakan, warga dilatih dalam menajemen usaha ikan terbang yang melimpah di wilayah ini, termasuk dalam proses pengeringan dan pengemasan hingga cara pemasaran secara digital, seperti memanfaatkan market place sosial media dan platform lainnya dengan jangkauan lebih luas.
“Pelatihan ini dilakukan agar sumber daya ikan tuing-tuing dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Kami berharap, produk ikan terbang ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas setelah masyarakat memeroleh pengetahuan dan keterampilan dengan memproduksi olahan yang higienis sebelum dipasarkan,” kata Muhammad Nur.
Selain itu, Tim PKM Fapetkan Unsulbar juga memperkenalkan inovasi alat pengeringan ikan terbang. Nantinya, alat ini bisa digunakan oleh warga untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka.
Edukasi ini pun disambut baik warga yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu ini. Ketua Kelompok Mosso Indah Rasti mengatakan, edukasi seperti ini menambah wawasan masyarakat dalam pengemasan produk dan manajemen usaha. Selain itu, inovasi alat pengeringan tersebut sangat membantu dan bisa menampung lebih banyak ikan.
“Itu alat pengeringan bagus karena bisa tampung lebih banyak ikan. Kan biasanya hanya 300-an ekor, ini (alat pengeringan) bisa menampung hingga 600-1000 ekor ikan. Kalau hujan juga tidak khawatir karena ada penutupnya, jadi terlindungi,” ujar Rasti.
Diharapkan pelatihan dalam manajemen usaha bagi warga pesisir ini terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan guna meningkatkan ekonomi warga pesisir dengan sumber daya perairannya yang melimpah. (Mutawakkir/rls)
Editor: Ilma Amelia