Saat jenazah dievakuasi dari pengungsian ke rumah duka, Selasa 19 Januari 2021. Foto: Haslan
Sendana, mandarnews.com – Setelah empat hari bertahan di pengungsian dalam keadaan sakit, warga Dusun Totolisi Desa Totolisi Sendana Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Nurbia (53 tahun) meninggal dunia. Wanita setengah abad tersebut, meninggal subuh hari tadi di camp pengungsian, Selasa (19/01).
Menurut Kepala Dusun Totolisi, Hanapi saat dikonfirmasi, almarhumah semalam memang dalam keadaan berbaring saat di pengungsian.
“Padahal semalam saya baru data, siapa-siapa yang saat ini sakit di pengungsian, namun saat di pengungsian almarhumah memang dalam keadaan berbaring, menurut anaknya almarhumah baru beberapa ini sakit demam,” kata Hanapi.
Saat ini almarhumah sudah berada di rumah duka, dan rencananya akan dikebumikan hari ini, di pekuburan Islam Totolisi.
Adapun data yang saat ini sakit di pengungsian, sesuai informasi yang didapatkan dari Sekretaris Desa Totolisi Sendana, Ika Fitria Damayanti, ada puluhan orang sakit yang saat ini mengungsi pasca gempa.
“Saat ini data yang kami terima terhitung tanggal 19/01 ada 88 orang sakit di pengungsian dengan berbagai macam penyakit,” jelas Ika.
Desa Totolisi Sendana berada di wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Sendana I. Menurut Kepala Desa Totolisi Sendana, Suardi, belum ada petugas kesehatan yang mengunjungi pengungsi di wilayahnya.
Belum ada konfirmasi ke PKM Sendana I terkait kunjungan ke wilayah Totolisi Sendana. Namun, berita sebelumnya, Tim Gerak Cepat (TGC) PKM Sendana I mengaku setiap hari melakukan pengobatan dan mengunjungi pengungsi. Di berita itu, TGC PKM Sendana I mengunjungi Desa Banua Sendana, kemarin (Senin, 18 Januari 2021). Wilayah Desa Banua Sendana cukup dekat hanya berjarak sekitar 3 – 4 kilometer. Jarak dari PKM Sendana I ke Desa Banua Sendana sekitar 9,9 km sedangkan jarak dari PKM Sendana I ke Desa Totolisi Sendana sekitar 6,5 km. Berangkat dari PKM Sendana I ke Desa Banua Sendana harus melintasi wilayah Desa Totolisi Sendana. (Haslan)