Ilustrasi cuaca ekstrem
Mamuju, mandarnews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem pada awal tahun 2020.
Disebutkan, intensitas curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi seminggu kedepan akan meningkat.
Dikutip dari Deputi Bidang Meteorologi, DR. Mulyono R. Prabowo, kondisi tersebut dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal.
“Aktifnya muson Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi, terjadinya pelambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia,” ujar DR. Mulyono, Rabu (1/1/2020).
Sementara stasiun BMKG Majene memperkirakan, sejumlah wilayah di Sulawesi Barat (Sulbar), yaitu Kabupaten Majene (Malunda, Sendana, Tubo, Tammerodo, Ulumanda), Kabupaten Mamuju (Tapalang, Tapalang Barat, Simboro), Kabupaten Mamasa (Mambi, Tandukalua) berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” ujar Arman, prakirawan BMKG Majene.
Sedangkan Kepala Stasiun BMKG Majene, Agus menyampaikan, bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, pihaknya membuka layanan informasi cuaca 24 jam.