Diskusi kesehatan digelar di Hotel Villa Bogor. Diharapkan diskusi melahirkan rekomendasi yang bisa menjadi rujukan dalam memperbaiki kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Majene.
Diskusi ini diprakarasi Yayasan Mitra Bangsa (Yasmib) Sulawesi bekerjasama dengan Bappeda Kab. Majene. Diskusi ini juga mendapat dukungan dari PRAKARSA dan Brot. Peserta diskusi berasal dari Anggota DPRD yang mebidangi kesehatan, perwakilan Dinas Kesehatan, perwakilan Pemerintah Desa, perwakilan media, tokoh agama. Diskusi berlangsung sehari yakni Selasa, 24 Maret 2015.
DPRD diwakili Wakil Ketua Komisi III Basri Ibrahim Wahid, Drs. H.Masyruk Makmur mewakili Kepala Bappeda Kab. Majene, Safwan dari Dinas Kesehatan, mewakil seluruh Puskesmas di Majene Kepala PKM Pamboang H.Hasmiaty, Pemerintah Desa diwakili Kades Awo Samsul Manjurai yang juga ketua Apdesi Kab. Majene, tokoh agama diwakili oleh Ustadz Tamrin.
Kegiatan diskusi dibuka oleh Direktur Program Yasmib Rosniaty Asis dan sekaligus menjadi moderator. Rosniaty Azis didampingi Koordinator YASMIB Sulawesi Barat, Masita Syamsuddin.
Dalam pembukaan Rosniaty menekankan betapa pentingnya pelaksanaan acara tersebut demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sesuai tema yang berdasarkan amanah Pancasila dan UUD Negara RI. Diskusi ini bertemakan ”Membangun Strategi Multipikal Untuk Penurunan Kasus Kematian Ibu dan Anak di Kabupaten Majene“.
Sementara Drs. H.Masyruk Makmur dan Basri Ibrahim bertindak sebagai pembawa materi atau pengantar untuk bahan diskusi.
Diskusi berlangsung cukup alot. Berbagai tanggapan dan masukan mengemuka. Namun poinnya berkutat pada masalah terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Beberapa poin yang mengemuka diantaranya, tidak terkafernya masyarakat yang tidak mampu berdasarkan data statistik, terbatasnya obat obatan pada Puskesmas, masih banyak orang orang miskin yang tidak terkafer dalam daftar pengguna BPJS sehingga tidak bisa mendapatkan pelayanan Puskesmas.
Akhir diskusi melahirkan rekomendasi yang disepakati peserta diskusi. Garis besarnya terdiri dari masalah Regulasi, kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia), Infrastruktur, Data.
Untuk masalah regulasi disepakati perlunya mendukung lahirnya Perda tentang posyandu berbasis desa. Kemampuan SDM menitikberatkan pada peningkatan kwalitas Bidan meliputi keterampilan dan menta, Retribusi secara merata tenaga bidan kesehatan, dan peningkatan pengetahuan masyarakat. Masalah Infrastruktur, peserta diskusi ini menyepakati pembangunan jalan dan jembatan untuk peningkatan akses, pengadaan Pustu dan fasilitas di setiap desa. Dan masalah DATA, peserta diskusi menginginkan validasi data distribusikan ke Puskesmas melalui Dinas Sosial.(M.Yunus Lume)