HADIR. Ketua KPID Sulbar Andi Rannu dan Koordinator Bidang Perijinan KPID Sulbar Firdaus Abdullah saat menghadiri Malam Anugerah KPID Sulsel Award 2017, Sabtu (16/12) malam.
Makassar, mandarnews.com – Para penggiat penyiaran, khususnya siaran radio, di wilayah Sulawesi Barat perlu terus meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam melakoni aktivitas mereka. Salah satunya dengan banyak belajar dari manajemen dan pengelolaan radio yang telah maju di daerah lain. Salah satu daerah yang disarankan untuk dicontoh itu adalah di wilayah Sulawesi Selatan.
Kita tahu betul, bahwa radio-radio di Sulsel, khususnya di Makassar ini sudah sedemikian berkembangnya. Pengelolaan radio siaran di daerah ini sejak dulu telah begitu majunya, secara industri juga telah menjanjikan bagi para pekerja di sektor ini,” jelas Ketua KPID Sulbar, Andi Rannu, usai menghadiri malam anugerah KPID Sulsel Award yang berlangsung Baruga Karaeng Pattingngaloang Rujab Gubernur Sulsel, Sabtu malam (16/12), melalui rilis yang diterima.
Turut mendampingi ketua KPID, Koordinator Bidang Perijinan KPID Sulbar Firdaus Abdullah.
Andi menjelaskan, selain aspek legalitas yang kini masih menjadi persoalan bagi banyak lembaga penyiaran di wilayahnya, salah satu tantangan yang dihadapi industri siaran radio di Sulbar adalah pengelolaan manajemen yang belum mampu seprofesional dengan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
“Sehingga, banyak pekerja di bidang ini, baik penyiar maupun reporter yang rasanya belum bisa menggantungkan hidupnya dengan baik dari industri ini,” kata Andi Rannu.
Hal itulah yang menurutnya menjadi tantangan yang terus dihadapi lembaga penyiaran di wilayah Sulawesi Barat ini.
Malam anugerah KPID Sulsel Award yang berlangsung Sabtu malam lalu berlangsung meriah dan juga dihadiri langsung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano, sejumlah komisioner KPID Sulteng dan KPID Sulut, dan undangan lainnya. (Busriadi)