Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majene, Muh. Jafar. Foto: Putra
Majene, mandarnews.com – Seperti diketahui, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Daerah tahap ketiga baru selesai dilaksanakan kemarin, Rabu (12/8). Semua kelurahan dan desa yang berada di 8 kecamatan wilayah Kabupaten Majene telah melaksanakan penyaluran tersebut. Namun, penyaluran tahap ketiga ini, ternyata masih menyisahkan masalah. Masalahnya adalah, dari data yang diusulkan untuk dianggarkan ternyata masih banyak BLT yang tidak tersalur.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majene, Muh. Jafar, masih banyaknya BLT daerah yang tidak tersalur, karena beberapa alasan. Alasan pertama kata Jafar, masih banyaknya data ganda.
“Jadi kami telah memberitahukan operator yang ada di kelurahan dan desa untuk memperbaiki data penerima sebelum penyaluran kemarin. Akan tetapi begitu, masih banyak data ganda,” ucap Jafar, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/8).
Menurutnya, data ganda yang dimaksud adalah, nama penerima BLT Daerah ini tercatat juga menerima di bantuan pusat lainnya.
“Ada memang sebagian masyarakat kita yang tercatat menerima BLT daerah namun juga tercatat di bantuan yang bersumber dari pusat. Maka otomatis, kami tidak memberikan BLT Daerah,” kata Jafar.
Selain dari data ganda. Alasan lain tidak tersalurnya BLT daerah 100%, kata Jafar, karena adanya beberapa masyarakat penerima BLT daerah yang tercatat, tetapi tidak hadir saat pembagian BLT.
“Jadi inilah dua alasan utama, mengapa BLT daerah masih banyak yang tidak tersalur,” ujar Jafar.
Dengan begitu menurut Jafar, dana BLT daerah yang tidak tersalur tersebut akan dikumpulkan di Dinas Sosial, dan disimpan di brankas. Setelah semua dana BLT daerah yang tidak tersalur terkumpul di Dinsos, maka Dinsos bersama badan keuangan dan aset daerah (BKAD) Kab. Majene akan melakukan perhitungan, lalu dana tersebut akan dikembalikkan di kas daerah (Kasda).
“Sementara untuk kasus penerima BLT daerah yang tercatat namanya, tetapi tidak hadir saat penyaluran, maka masyarakat tersebut dapat mengambil BLT daerahnya di Dinsos Majene, dengan tetap membawa identitas diri dan surat pengantar dari masing-masing kelurahan atau desa,” tandas Jafar.
Jafar berharap, agar operator yang ada di kelurahan dan desa segera mengumpulkan data laporan penyaluran BLT daerahnya masing-masing. Untuk dapat direkonstruksi untuk dilaporkan ke BKAD.
Berikut daftar kelurahan dan desa yang telah mengumpulkan laporan penyaluran BLT daerah tahap ketiga ke Dinas sosial dan data BLT daerah ganda dan belum tersalur :
1. Kelurahan Baru, Kec. Banggae. Diusulkan 208 data, yang tersalur 161, dengan alasan 25 tidak hadir dan 22 data penerima ganda.
2. Kel. Baruga dua, Kec. Banggae Timur : Diusulkan, 32 data dan tersalur semua.
3. Desa Tammerodo Utara, Kec. Tammerodo . Diusulkan 103 data dan tersalur semua.
4. Desa Balombong, diusulkan 77 data yang tersalur 75, dua orang tidak menerima dengan alasan tidak hadir.
5. Kel. Mosso Dua, Kec. Sendana. Diusulkan 58, yang tersalurkan 53, tidak tersalur 5 dengan alasan data ganda.
6. Desa Tammerodo, Kec. Tammerodo. Diusulkan 98 tersalur semua.
7. Desa Tallu Banua Utara, diusulkan 19, tersalur semua.
8. Desa Manyamba. Diusulkan 24 tersalur semua.
9. Desa Bonde, Kec. Pamboang. Diusulkan 87, yang tersalur 85, yang tidak tersalur 2, dengan alasan data ganda dan tidak hadir.
10. Desa Tubo Selatan, dDiusulkan 4 tersalur semua.
11. Desa Palipi Soreang, Kec. Banggae. Diusulkan 26 orang, yang tersalur 25, yang tidak tersalur 1, dengan alasan data ganda.
12. Desa Bonde Utara. Diusulkan 165, yang tersalurkan 156, yang tidak tersalur 9 orang dengan alasan data ganda.
13. Kel. Totoli, Kec. Banggae. Diusulkan 179 tersalur semua.
14. Kel. Rangas, Diusulkan 566, yang tersalur 553, yang tidak tersalur 13 dengan alasan tidak hadir.
(Putra)