
Monev dan pameran mini pencegahan stunting di LPMP Sulbar, Senin (21/12).
Majene, mandarnews.com – Pemerintah Kabupaten Majene melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) pencegahan dan penanganan stunting desa lokus yang dirangkaikan dengan pameran mini inovasi desa dalam penanganan stunting tahun 2020 di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Barat (Sulbar), Majene, Senin (21/12).
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) Majene Andi Adlina Basharoe selaku Ketua Tim Gugus 1.000 Hari Pertama Kehidupan mengatakan, kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, dimulai hari ini (Senin, 21/12) sampai dengan Rabu ( 23/12).
“Kegiatan ini diisi juga dengan pameran mini dari desa yang menjadi lokus stunting. Ini merupakan salah satu cara memotivasi desa dalam hal penanganan stunting sehingga dapat menyebar ke desa yang lainnya,” ungkap Andi Adlina.
Ia menjelaskan, hasilnya pun sudah mulai terasa dengan adanya penurunan tingkat stunting di Majene dalam aksi penanganan stunting, mulai dari aksi satu sampai aksi delapan.
“Ini merupakan bentuk kolaborasi dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada dan dimotori oleh Dinas Kesehatan. Saya yakin dan percaya para kepala desa akan memprogramkan anggarannya di desa untuk penanganan stunting pada tahun 2021. Ini adalah bentuk kecintaan kepada generasi emas, buat anak cucu kita di masa yang akan datang,” kata Andi Adlina.
Tenaga ahli gizi dan kesehatan masyarakat Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andi Arfanji menyampaikan, yang dilaksanakan hari ini adalah yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
“Ini adalah tahun kedua dalam pelaksanaan aksi konvergensi. Selama ini kita fokus pada lokus penanganan stunting. Bila Perpres tentang Stunting sudah diundangkan, maka semua kabupaten atau kota sudah harus melaksanakan penanganan stunting di daerah,” ujar Andi Arfanji.
Menurutnya, apa yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten harus sinergi dengan pemerintah provinsi dalam hal penanganan stunting.
“Kami dari Tim Bappenas memberikan nilai yang sempurna kepada Kabupaten Majene dalam upaya penurunan prefelensi angka stunting,” sebut Andi Arfanji.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Majene Lukman yang sekaligus membuka acara menyampaikan terima kasih kepada Satuan Tugas (Satgas) covid-19 dan panitia lainnya yang telah menggelar kegiatan yang luar biasa dalam hal penanganan stunting di Majene.
Lukman menjelaskan, berbagai macam program kerja telah Pemda laksanakan dalam penanganan stunting di Majene, namun hasilnya jualah yang sangat ingin dilihat.
“Saya ingin ada aksi nyata dengan melihat langsung anak yang dianggap stunting di lokus atau desa stunting agar bisa dilihat perubahan yang terjadi, mulai dari perubahan pola makan, pola hidup sampai ke sanitasi, apakah adik dari anak tersebut juga terkena stunting atau tidak, ini yang perlu kita saksikan langsung di lapangan,” tandas Lukman.
Detik-detik mengakhiri periode pemerintahan Fahmi-Lukman, tambahnya, ia ingin melihat langsung hasil yang telah Pemda lakukan selama ini karena waktu dan biaya sudah banyak yang dikeluarkan, sehingga perlu melihat langsung di masyarakat tentang hasil penanganan stunting tersebut.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dr. Rahmat menuturkan, dengan dilakukannya monev tersebut, angka stunting di Majene bisa terus menurun, bahkan tidak ada lagi.
“Saya juga berharap besar agar pemerintah desa betul-betul serius memprogramkan penanganan stunting di masing-masing desa,” kunci dr. Rahmat.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia