Suasana diskusi antara Pemkab Majene dan massa aksi SPMM di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Majene.
Majene, mandarnews.com – Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) kembali melakukan aksi unjuk rasa gelombang II di Kantor Bupati Majene, Rabu (9/2/2022).
Massa aksi yang melakukan unjuk rasa kali ini mengalami penambahan dari massa unjuk rasa yang dilakukan hari sebelumnya.
SPMM kembali melakukan aksi unjuk rasa untuk mencari jawaban dari beberapa tuntutan yang belum mendapat kepastian saat aksi sebelumnya terkait perbaikan pelayanan pendidikan di Majene.
Hal ini dikarenakan, mengingat saat aksi sebelumnya, Bupati Majene Andi Achmad Syukri Tammalele selaku pengambil kebijakan tidak sempat menemui massa aksi.
Dalam aksi, ada 4 tuntutan utama yang disampaikan oleh Abdul Muid selaku Jenderal Lapangan, yaitu :
- SPMM meminta agar Pemerintah Kabupaten Majene melakukan rehabilitasi atau perbaikan terkait Asrama Mahasiswa Majene yang ada di Yogyakarta.
- Ia meminta agar Pemkab melakukan pembentukan Peraturan Bupati sebagai langkah teknis untuk merealisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pelayanan Pendidikan di Kabupaten Majene.
- Diharapkan Pemkab Majene, melakukan transparansi anggaran dan data penerima bantuan beasiswa.
- Serta menginginkan Pemkab agar membentuk Posko Pendidikan di desa atau kelurahan maupun kecamatan.
Dari keempat tuntutan, dua diantaranya ini sebelumnya telah mendapat solusi dan persetujuan akan direalisasikan.
Solusi ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Majene, H. Mithar.
Tuntutan yang ditanggapi langsung sebelumnya Mithar adalah terkait transparansi anggaran penerima bantuan beasiswa serta pembentukan posko pendidikan.
Barulah hari ini, dua tuntutan lainnya mendapat solusi dan jawaban setelah massa aksi ditemui Bupati Majene saat sedang berorasi di halaman Kantor Bupati Majene.
Mereka dituntun Bupati Majene untuk masuk ke dalam ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Majene untuk melakukan diskusi.
Dalam diskusi, Bupati Majene mengaku siap merealisasikan semua tuntutan SPMM terutama rehabilitasi atau perbaikan Asrama Mahasiswa Majene yang ada di Yogyakarta.
AST menyampaikan, secara pribadi telah pernah berkunjung ke Asrama Mahasiswa Majene yang ada di Yogyakarta. Dan ia melihat bahwa kondisinya memang memprihatinkan.
Ia pun mengatakan bahwa Asrama Mahasiswa Majene di Yogyakarta butuh perhatian dan perbaikan.
“Jadi sebelumnya harus kita akui bahwa ini luar biasa dimana Pemkab Majene memiliki Asrama Mahasiswa di Yogyakarta dan beberapa daerah lain di Sulbar belum punya itu,” kata Bupati.
“Sehingga setelah saya dilantik jadi Bupati Majene, saya meminta Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) untuk menganggarkan perbaikan ini karena ini merupakan aset daerah dan memang perlu perhatian,” ujarnya kembali.
Bupati mengaku, besok Kamis (10/2) akan berangkat ke Makassar. Ia telah melakukan komunikasi dengan Ketua Mahasiswa Yogyakarta dan merencanakan akan berangkat ke Yogyakarta Sabtu pekan ini.
Bupati berharap, nantinya sekitar Maret 2022 sudah bisa melakukan perbaikan. Dan paling lambat April.
“Mungkin perbaikan selanjutnya pada 2023. Jadi kami melakukan kunjungan melihat kondisi agar kita tau yang mana prioritas dulu untuk diperbaiki sementara,” tandas Bupati Majene.
Jenderal Lapangan, Abdul Muid pun menyampaikan apresiasi yang sebesar-besar kepada Pemkab Majene khususnya Bupati Majene karena telah responsif akan hal itu.
Ia pun berharap, agar nantinya dapat betul-betul bisa terealisasikan dan tidak hanya janji.
Kesepakatan persetujuan realisasi semua tuntutan telah tertuang dalam Memorandum of Understanding antara Pemkab Majene dan SPMM dan telah ditandatangani oleh Bupati Majene. Termasuk pembentukan Perbup yang direncanakan dapat terlaksana Juni 2022 nanti.
(Mutawakkir Saputra)