Zulkarnain Hasanuddin, komisioner KPU Majene
Majene, mandarnews.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dilakukan tahun ini, tepatnya 9 Desember 2020. Namun berbeda dengan Pilkada biasanya yang dilaksanakan tahun-tahun lalu, Pilkada kali ini dilaksanakan di tengah pandemi covid-19.
Meskipun demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene tetap optimis partisipasi masyarakat dalam Pilkada ini tidak berkurang.
Menurut komisioner KPU Majene Zulkarnain Hasanuddin, pemilih seharusnya tidak terlalu khawatir atau menjadikan pencoblosan sebagai ancaman penyebaran virus korona.
“Ada 12 hal baru yang akan dilaksanakan oleh pemilih dan pihak penyelenggara sendiri saat di tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Zul, Selasa (27/10).
12 hal baru yang dilakukan saat mencoblos di TPS adalah:
1. Pemilih yang datang di TPS wajib pakai masker;
2. Pysical distancing atau jaga jarak minimal 1 meter akan dilakukan di TPS;
3. Sebelum dan sesudah mencoblos tersedia tempat cuci tangan untuk melakukan sterilisasi tangan;
4. Pengecekan suhu tubuh akan dilakukan saat memasuki TPS;
5. Pemilih akan diberikan sarung tangan plastik untuk digunakan selama pencoblosan oleh petugas TPS;
6. Sebagai tanda pemilih, pemilih sekarang tidak akan mencelupkan lagi jari kelingking ke tinta melainkan ditetesi;
7. Daftar pemilih dalam satu TPS maksimal 500 pemilih;
8. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang bertugas dilengkapi Alat Pelindung Diri lengkap, mulai dari masker, sarung tangan, hingga face shield;
9. Untuk menghindari antrian, jadwal kedatangan pemilih diatur dalam pemberitahuan, pemilih juga diminta untuk membawa masker, pulpen, dan identitas diri!;
10. TPS akan disemprot desinfektan secara berkala;
11. TPS akan menyediakan bilik khsuss bagi pemilih yang bersuhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius; dan
12. Jangan berkerumun dan hindari kontak fisik selama di TPS.
“Itulah 12 hal baru yang perlu dilakukan saat pencoblosan nanti yang kiranya dapat meminimalisir penyebaran penularan covid-19, dan membuat masyarakat pemilih tetap merasa aman saat mencoblos,” kata Zul.
Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Paritisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) ini juga menambahkan bahwa selama kita mematuhi protokol kesehatan maka tidak perlu khawatir untuk datang ke TPS saat pencoblosan.
“Target KPU Republik Indonesia untuk partisipasi masyarakat di tengah pandemi tidak turun, yakni 77,5 %. KPU Majene pun tetap menarget 80% dan ekspektasinya sama dengan Pemilu kemarin yakni 90%,” tukas Zul.
Untuk mewujudkan dan menjaga partisipasi pemilih, lanjutnya, pihaknya melakukan sosialisasi secara massif, tidak hanya pesan memilih yang disampaikan tetapi juga tetap mengedukasi masyarakat tentang virus korona sehingga membuat masyarakat menjadi tidak terlalu paranoid.
Reporter: Putra
Editor: Ilma Amelia