Sebuah postingan di medsos facebook menuding mantan kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Majene dan kepala salah satu SMP menerima "setoran" dari tenaga honorer K2 (kategori dua).
"Banyak kasus di Majene tentang K2, mereka membayar 25 juta per orang, sejak 2014 sampe sekarang belum terangkat, sudah 2 tahun uangnya diminta kembali tapi dipersulit, malah diancam akan dikeluarkan dari daftar K2, pelakunya mantan kepala BKD Majene, dan satunya kepala SMP (AA), terlampir bukti penerimaannya dan foto pelapor," tulis Aziil Anwar dalam akun facebooknya, Senin (4/1/2016) sekitar pukul 12.00 Wita.
Postingan Aziil Anwar juga disertai dua foto yang terdiri dari foto yang memuat daftar nama honorer K2, jumlah dana yang dibayarkan, tanda tangan honorer K2 yang telah membayar beserta tanda tangan penanggung jawab. Penanggung jawab yang dimaskud tersebut seorang kepala sekolah berinisial AA. Foto yang satu adalah foto pelapor memakai baju seragam Satpam warna putih.
Saat dikonfirmasi via telepon, Aziil Anwar mengungkapkan, daftar honorer K2 dalam surat tersebut berjumlah 16 orang. Dari jumlah tersebut tidak semuanya membayar, melainkan 3 diantaranya tidak membayar namun hanya 2 yang lulus sebagai CPNS.
"Dari 16 honorer dalam daftar tidak semuanya bayar, ada 3 orang tidak bayar dan yang lulus hanya 2 orang," kata Aziil
Dalam foto surat yang dibuat tanggal 22 Januari 2014 tersebut juga terdapat dua tanda tangan yang bertindak sebagai saksi insial NH dan TL. Saksi tersebut juga merupakan honorer K2 yang membayar. (Irwan)